Kamis, 20 November 2025


Hal itu disampaikan Sri saat membuka rapat koordinasi persiapan pelaksanaan sensus penduduk yang digelar di Hotel 21 Purwodadi, Rabu (12/2/2020).

Sri menegaskan, beberapa hari yang lalu, Presiden Joko Widodo di Istana Negara menyampaikan, kunci kesuksesan pelaksanaan SP 2020 adalah partisipasi seluruh elemen bangsa.

“Hajatan besar ini harus didukung semua pihak dan Beliau memerintahkan kepada seluruh kementerian/lembaga termasuk di dalamnya pemerintah daerah (Pemda) serta seluruh pihak untuk mendukung penuh kesuksesan pelaksanaan sensus penduduk 2020,” katanya.

Berkaitan dengan SP 2020, pemerintah juga telah menerbitkan Perpres 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Peraturan baru ini diharapkan dapat mengatasi perbedaan data yang selama ini terjadi, termasuk data penduduk.

“Selama ini kita mengenal data penduduk menurut BPS, data penduduk menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan data penduduk menurut instansi tertentu. Berbagai macam data penduduk tersebut tidak sama sehingga pengguna data mengalami kebingungan, mana data yang akan digunakan,” cetusnya.

Kondisi itu mengakibatkan perencanaan pembangunan antardinas dan instansi menjadi tidak sama karena perbedaan sumber data. Oleh sebab itu, SP 2020 merupakan momentum untuk menuju satu data kependudukan Indonesia.

“Sekali lagi saya tekankan, data dari pelaksanaan sensus penduduk ini sangat penting sekali dan diperlukan banyak pihak. Baik pemerintah, dunia usaha, peneliti, akademisi, organisasi masyarakat, jurnalistik dan banyak pihak lainnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik Grobogan Syafi’i Nur mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan melaksanakan sensus penduduk (SP) online mulai tanggal 15 Februari - 31 Maret 2020. Dalam pelaksanaan SP online ini menggunakan data dasar administrasi penduduk (adminduk) yang sudah terkonsolidasi nasional per Juni 2019 lalu.Terkait pelaksanaan SP online ini, ia mengimbau kepada masyarakat agar mengetahui serta mengecek Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK) yang dimiliki sudah ada dalam database. Hal ini ini perlu dilakukan untuk memastikan masyarakat bisa berpartisipasi dalam SP Online 2020.“Untuk itulah, partisipasi publik sangat ditentukan oleh keberadaan penduduk di dalam data adminduk. Makanya penting sekali mengetahui apakah NIK dan Nomor KK kita ada di dalam database untuk memastikan bisa berpartisipasi di sensus penduduk online 2020,” ungkapnya.Dijelaskan, pihak BPS sudah menyediakan fasilitas online untuk mengecek data NIK dan nomor KK. Yakni, melalui laman sensus.bps.go.id/cek.Jika datanya ditemukan maka orang itu bisa mengisi SP online. Sebaliknya, jika datanya tidak ditemukan, maka bersiaplah didatangi petugas sensus pada tanggal 1 hingga 31 Juli 2020. Reporter: Dani AgusEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar