Ada Wisata Edukasi Kebun Anggur di Blora, di Sini Tempatnya

Dani Agus
Rabu, 11 Maret 2020 19:05:05


MURIANEWS, Blora - Sebuah tempat wisata edukasi kebun anggur kini ada di Kabupaten Blora. Lokasinya berada di Kelurahan Kunden, Kecamatan Blora.
Kebun anggur ini merupakan rintisan Agus Jumantoro, seorang praktisi pertanian hortikultura bersama Setiyono selaku pemilik lahan. Wisata edukasi kebun anggur Blora atau yang disingkat Wekab itu diresmikan pada Minggu (8/3/2020) lalu.
Agus Jumantoro menyampaikan, kebun anggur yang berada di sebelah selatan Perumda Kelurahan Kunden ini dinamakan Wekab “Sumber Makmur”.
Sengaja dinamakan wisata edukasi karena pihaknya ingin memberikan edukasi kepada masyarakat. Khususnya para generasi pemuda agar gemar menggeluti bidang pertanian.
“Kami prihatin karena kebanyakan pemuda lebih senang berdagang ketimbang bertani. Padahal mayoritas ekonomi negara kita disumbang dari pertanian,” ucap Agus.
[caption id="attachment_184262" align="alignnone" width="1920"]
Wabup Blora Arief Rohman mencoba anggur di Wekab “Sumber Makmur”. (MURIANEWS/Dani Agus)[/caption]
Dijelaskan, di lokasi itu, pengunjung bisa belajar menanam anggur yang benar. Termasuk juga cara perawatan dan pengembangbiakannya. Selain itu, disediakan pula kedai tempat untuk nongkrong santai sekadar ngopi atau makan.
“Kami memilih anggur, karena tanaman ini sangat cocok dengan kondisi Blora. Memang banyak orang tahunya anggur tumbuh di daerah dataran tinggi bersuhu dingin dan bersalju. Namun di dataran rendah dengan iklim tropis atau panas seperti di Blora ini, produktifitasnya lebih tinggi,” jelasnya.
Dari studi yang dipelajari, pada lahan satu hektar di dataran tinggi bersuhu dingin akan menghasilkan anggur kurang lebih 15 ton. Sedangkan untuk satu hektar lahan di dataran rendah yang bersuhu panas bisa menghasilkan anggur hingga 20 ton.
Agus menjelaskan, pada lahan Wekab itu sudah ditanam 250 pohon anggur dari 13 varietas yang berasal daratan Eropa dan Rusia. Diantaranya, varietas akademik, jupiter, transfigurasi, dubovsky pink, ninel, dan favor.
“Di sini memang baru dirintis. Sudah ada 250 pohon anggur yang mulai berbuah pada usia 3,5 bulan namun belum bisa dipanen. Panennya enam bulan lagi,” tambah Agus.
Sementara itu, Wakil Bupati Arief Rohman mengapresiasi kerja keras Agus Jumantoro bersama Setiyono dan tim yang telah gigih mendirikan dan membuka kebun buah anggur untuk pertama kalinya di Blora.
“Ternyata di Blora ini bisa tumbuh anggur dengan baik. Ini yang amazing, yang mengagetkan kita. Ini konsepnya wisata edukasi. Semoga bisa menginspirasi desa-desa lain,” katanya.
Dengan adanya kebun anggur ini, semakin menambah ragam produk hortikultura yang ada di Kabupaten Blora. Pihaknya siap untuk mengawal.
“Kami inginnya Blora bisa menjadi pusatnya Buah Lokal Nusantara yang disingkat Blora. Apalagi tanah Blora ini cocok untuk buah-buahan. Setiap ada tamu dari luar saya ajak ke kebun, merasakan langsung buah asli tanah Blora. Ternyata mereka terkesan dan bilang enak. Sehingga ini memotivasi kami untuk terus mengembangkan potensi buah,” imbuh Arief.
Reporter: Dani Agus
Editor: Ali Muntoha
Kebun anggur ini merupakan rintisan Agus Jumantoro, seorang praktisi pertanian hortikultura bersama Setiyono selaku pemilik lahan. Wisata edukasi kebun anggur Blora atau yang disingkat Wekab itu diresmikan pada Minggu (8/3/2020) lalu.
Agus Jumantoro menyampaikan, kebun anggur yang berada di sebelah selatan Perumda Kelurahan Kunden ini dinamakan Wekab “Sumber Makmur”.
Sengaja dinamakan wisata edukasi karena pihaknya ingin memberikan edukasi kepada masyarakat. Khususnya para generasi pemuda agar gemar menggeluti bidang pertanian.
“Kami prihatin karena kebanyakan pemuda lebih senang berdagang ketimbang bertani. Padahal mayoritas ekonomi negara kita disumbang dari pertanian,” ucap Agus.
[caption id="attachment_184262" align="alignnone" width="1920"]

Dijelaskan, di lokasi itu, pengunjung bisa belajar menanam anggur yang benar. Termasuk juga cara perawatan dan pengembangbiakannya. Selain itu, disediakan pula kedai tempat untuk nongkrong santai sekadar ngopi atau makan.
“Kami memilih anggur, karena tanaman ini sangat cocok dengan kondisi Blora. Memang banyak orang tahunya anggur tumbuh di daerah dataran tinggi bersuhu dingin dan bersalju. Namun di dataran rendah dengan iklim tropis atau panas seperti di Blora ini, produktifitasnya lebih tinggi,” jelasnya.
Dari studi yang dipelajari, pada lahan satu hektar di dataran tinggi bersuhu dingin akan menghasilkan anggur kurang lebih 15 ton. Sedangkan untuk satu hektar lahan di dataran rendah yang bersuhu panas bisa menghasilkan anggur hingga 20 ton.
Agus menjelaskan, pada lahan Wekab itu sudah ditanam 250 pohon anggur dari 13 varietas yang berasal daratan Eropa dan Rusia. Diantaranya, varietas akademik, jupiter, transfigurasi, dubovsky pink, ninel, dan favor.
“Di sini memang baru dirintis. Sudah ada 250 pohon anggur yang mulai berbuah pada usia 3,5 bulan namun belum bisa dipanen. Panennya enam bulan lagi,” tambah Agus.
Sementara itu, Wakil Bupati Arief Rohman mengapresiasi kerja keras Agus Jumantoro bersama Setiyono dan tim yang telah gigih mendirikan dan membuka kebun buah anggur untuk pertama kalinya di Blora.
“Ternyata di Blora ini bisa tumbuh anggur dengan baik. Ini yang amazing, yang mengagetkan kita. Ini konsepnya wisata edukasi. Semoga bisa menginspirasi desa-desa lain,” katanya.
Dengan adanya kebun anggur ini, semakin menambah ragam produk hortikultura yang ada di Kabupaten Blora. Pihaknya siap untuk mengawal.
“Kami inginnya Blora bisa menjadi pusatnya Buah Lokal Nusantara yang disingkat Blora. Apalagi tanah Blora ini cocok untuk buah-buahan. Setiap ada tamu dari luar saya ajak ke kebun, merasakan langsung buah asli tanah Blora. Ternyata mereka terkesan dan bilang enak. Sehingga ini memotivasi kami untuk terus mengembangkan potensi buah,” imbuh Arief.
Reporter: Dani Agus
Editor: Ali Muntoha