Kamis, 20 November 2025


Plt Kepala Dinperinaker Blora Purwadi Setiyono menyampaikan, bahan pembuatan APD baru datang pada Selasa (31/3/2020). Hari itu pula bahan langsung dipotongi sesuai pola yang sudah disiapkan. Sehari kemudian, proses pembuatan APD langsung dimulai.

Bahan APD yang didapat berupa kain spunbond sebanyak 17 gulung. Tiap gulung panjangnya 100 meter.

“Untuk bahan APD ini, kita menerima dari Dinas Kesehatan, RSUD Blora dan RSUD Cepu. Jadi BLK tinggal menjahit. Menurut informasi bahan ini tidak ada di Blora, tapi beli dari Surabaya dan Solo,” jelasnya.

Dalam pembuatan APD itu ada puluhan relawan yang dilibatkan. Yakni, 27 orang yang bertugas menjahit, delapan orang dapat peran memotong kain dan membuat pola.

Kemudian, sepuluh orang lagi bertugas membikin resleting dan pernak-pernik lainnya. Semua relawan ini sebelumnya pernah ikut pelatihan menjahit di BLK Blora.

Kepala UPTD BLK Blora Amik Kristanti menambahkan, pembuatan APD ini untuk membantu pemenuhan kebutuhan alat pelindung diri untuk para tenaga medis. Sebelum bikin APD, pihaknya sudah lebih dulu membuat masker secara mandiri.
“Saat ini giliran kita membantu Dinas Kesehatan dan rumah sakit untuk memproduksi APD. Mohon dukungannya semoga prosesnya lancar,” katanya.Sementara itu, Sekretaris Daerah Blora Komang Gede Irawadi menegaskan, saat ini kebutuhan APD sangat tinggi, sehingga barang itu sangat sulit didapat di pasaran. Oleh karena itu, pihaknya merasa senang karena saat ini sudah bisa memproduksi sendiri tanpa harus menunggu bantuan dari pemerintah pusat.“APD yang diproduksi ini nantinya akan kami serahkan kepada para tenaga medis yang selama ini berjuang di garda terdepan dalam penanganan Covid-19,” terangnya.Ia memastikan, hingga saat ini di Blora belum ada kasus positif Covid-19. Meski demikian, pihaknya tetap waspada dan menyiapkan segala sesuatunya dengan baik. “Harapan kita semua jangan sampai ada yang positif,” pungkasnya.Reporter: Dani AgusEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler