Klinik Bakti Padma Blora Mulai Dipakai Karantina Pasien Reaktif Rapid Test
Dani Agus
Senin, 4 Mei 2020 20:06:12
Rinciannya, dua meninggal dan dua orang masih dirawat di RSUD Blora dan RSUD Cepu.
Sedangkan yang hasil
rapid test-nya reaktif ada 13 orang. Mereka ini akan mulai dikarantina atau diisolasi di Klinik Bakti Padma yang terletak di Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Blora.
“Yang reaktif
rapid test mulai hari ini akan kita kumpulkan di Klinik Bakti Padma agar pengawasannya lebih mudah dan terpusat sambil menunggu hasil
swab test-nya. Kami minta agar para camat dan kades bisa memberikan pemahaman kepada orang tua dan keluarga pasien agar memahami kondisi ini demi keselamatan bersama,” kata Djoko saat jumpa pers, Senin (4/5/2020).
Menurut Djoko, jika mereka yang reaktif
rapid test ini dibiarkan isolasi diri di rumah, dikhawatirkan sulit diawasi dan memungkinkan penularan kepada para orangtua, kakek, dan neneknya yang imunitas tubuhnya tidak sebagus anak muda.
“Selama menjalani isolasi di Klinik Bakti Padma, semuanya dibiayai oleh pemerintah. Sehingga keluarga tidak perlu memikirkan biaya pengobatan dan perawatannya,” ujarnya.
Berdasarkan data yang terangkum dari Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, ketiga belas pasien reaktif
rapid test ini berasal dari Kecamatan Blora Kota 3 orang, Kecamatan Ngawen 3 orang, Kecamatan Kunduran 3 orang, Kecamatan Kradenan 2 orang, Kecamatan Cepu 1 orang, dan Kecamatan Jepon 1 orang.Direktur RSUD dr R Soetijono Blora Nugroho Adiwarso menambahkan, saat ini sudah ada dua pasien reaktif
rapid test dari Kunduran yang telah menempati Klinik Bakti Padma.“Selebihnya masih proses. Semoga keluarga bersedia, sehingga semuanya bisa dikarantina bersama untuk mencegah penularan,” pungkasnya. Reporter: Dani AgusEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Blora - Bupati Blora Djoko Nugroho menyampaikan, hingga Senin (4/5/2020) hari ini, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil uji swab masih tetap empat orang.
Rinciannya, dua meninggal dan dua orang masih dirawat di RSUD Blora dan RSUD Cepu.
Sedangkan yang hasil rapid test-nya reaktif ada 13 orang. Mereka ini akan mulai dikarantina atau diisolasi di Klinik Bakti Padma yang terletak di Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Blora.
“Yang reaktif rapid test mulai hari ini akan kita kumpulkan di Klinik Bakti Padma agar pengawasannya lebih mudah dan terpusat sambil menunggu hasil swab test-nya. Kami minta agar para camat dan kades bisa memberikan pemahaman kepada orang tua dan keluarga pasien agar memahami kondisi ini demi keselamatan bersama,” kata Djoko saat jumpa pers, Senin (4/5/2020).
Menurut Djoko, jika mereka yang reaktif rapid test ini dibiarkan isolasi diri di rumah, dikhawatirkan sulit diawasi dan memungkinkan penularan kepada para orangtua, kakek, dan neneknya yang imunitas tubuhnya tidak sebagus anak muda.
“Selama menjalani isolasi di Klinik Bakti Padma, semuanya dibiayai oleh pemerintah. Sehingga keluarga tidak perlu memikirkan biaya pengobatan dan perawatannya,” ujarnya.
Berdasarkan data yang terangkum dari Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, ketiga belas pasien reaktif rapid test ini berasal dari Kecamatan Blora Kota 3 orang, Kecamatan Ngawen 3 orang, Kecamatan Kunduran 3 orang, Kecamatan Kradenan 2 orang, Kecamatan Cepu 1 orang, dan Kecamatan Jepon 1 orang.
Direktur RSUD dr R Soetijono Blora Nugroho Adiwarso menambahkan, saat ini sudah ada dua pasien reaktif rapid test dari Kunduran yang telah menempati Klinik Bakti Padma.
“Selebihnya masih proses. Semoga keluarga bersedia, sehingga semuanya bisa dikarantina bersama untuk mencegah penularan,” pungkasnya.
Reporter: Dani Agus
Editor: Ali Muntoha