Rumah Tokoh Agama di Kronggen Grobogan Terbakar, Diduga karena Korsleting
Dani Agus
Sabtu, 29 Agustus 2020 15:12:40
Informasi yang dihimpun menyebutkan, kebakaran tersebut kali pertama diketahui oleh Suparmin (57) tetangga korban yang sedang berada di pekarangan belakang rumahnya.
Saat itu, Suparmin melihat ada kobaran api dari rumah korban yang kondisinya sudah membubung tinggi.
Melihat kejadian ini, Suparmin kemudian berteriak minta tolong sambil mengabarkan jika ada peristiwa kebakaran. Mendengar teriakan itu, puluhan warga sekitar langsung berhamburan ke lokasi kejadian guna memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Namun, terbatasnya persediaan air menyebabkan upaya pemadaman tidak bisa dilakukan dengan maksimal. Amukan api akhirnya bisa teratasi setelah ada dukungan armada damkar dari Pos Induk Purwodadi.
Akibat kejadian ini, sebagian besar bangunan rumah berbentuk limasan berukuran 7x11 meter dengan dinding tembok dan atap kayu itu hangus terbakar. Adapun perkiraan kerugian material mencapai Rp 90 juta.
Akibat kejadian ini, sebagian besar bangunan rumah berbentuk limasan berukuran 7x11 meter dengan dinding tembok dan atap kayu itu hangus terbakar. Adapun perkiraan kerugian material mencapai Rp 90 juta.Kapolsek Brati Zainal Abidin mengungkapkan, dalam peristiwa tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka. Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, kebakaran diperkirakan berasal dari korsleting listrik.“Dari keterangan pemilik rumah, MCB listriknya sudah tiga hari ini tidak berfungsi karena rusak. Diperkirakan dari sinilah penyebab korsleting listrik yang akhirnya mengakibatkan terjadinya kebakaran,” katanya. Reporter: Dani AgusEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Grobogan - Warga Dusun Permas, Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Grobogan dikejutkan dengan peristiwa kebakaran yang menimpa rumah warga setempat, Sabtu (29/8/2020). Rumah yang dilanda kebakaran diketahui milik Abdul Wahid (72), yang juga dikenal sebagai tokoh agama di desa setempat.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, kebakaran tersebut kali pertama diketahui oleh Suparmin (57) tetangga korban yang sedang berada di pekarangan belakang rumahnya.
Saat itu, Suparmin melihat ada kobaran api dari rumah korban yang kondisinya sudah membubung tinggi.
Melihat kejadian ini, Suparmin kemudian berteriak minta tolong sambil mengabarkan jika ada peristiwa kebakaran. Mendengar teriakan itu, puluhan warga sekitar langsung berhamburan ke lokasi kejadian guna memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Namun, terbatasnya persediaan air menyebabkan upaya pemadaman tidak bisa dilakukan dengan maksimal. Amukan api akhirnya bisa teratasi setelah ada dukungan armada damkar dari Pos Induk Purwodadi.
Akibat kejadian ini, sebagian besar bangunan rumah berbentuk limasan berukuran 7x11 meter dengan dinding tembok dan atap kayu itu hangus terbakar. Adapun perkiraan kerugian material mencapai Rp 90 juta.
Kapolsek Brati Zainal Abidin mengungkapkan, dalam peristiwa tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka. Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, kebakaran diperkirakan berasal dari korsleting listrik.
“Dari keterangan pemilik rumah, MCB listriknya sudah tiga hari ini tidak berfungsi karena rusak. Diperkirakan dari sinilah penyebab korsleting listrik yang akhirnya mengakibatkan terjadinya kebakaran,” katanya.
Reporter: Dani Agus
Editor: Ali Muntoha