Jumat, 21 November 2025


Desa-desa itu telah mengajukan bantuan air bersih ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan, karena wilayahnya mengalami bencana kekeringan.

Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengungkapkan, sebanyak 107 desa yang mengalami kekeringan tersebut tersebar pada 15 kecamatan.

Yakni, Kecamatan Brati (3 desa), Wirosari (3 desa), Tawangharjo (8 desa), Kedungjati (5 desa), Tanggungharjo (4 desa), Kradenan (14 desa), Toroh (9 desa), Karangrayung (9 desa), Pulokulon (13 desa), Penawangan (2 desa), Geyer (10 desa), Gubug (1 desa), Grobogan (9 desa), Gabus (12 desa) dan Purwodadi (4 desa dan 1 kelurahan).

“Dari 19 kecamatan, masih ada empat kecamatan yang belum melaporkan mengalami kekeringan. Yakni, Kecamatan Ngaringan, Godong, Klambu, dan Tegowanu,” jelasnya, Selasa (6/10/2020).

Endang menjelaskan, untuk mengurangi dampak kekeringan itu, pihaknya sudah mulai menyalurkan bantuan air bersih sejak Senin (24/8/2020). Untuk kegiatan droping air bersih tahun ini, pihaknya memiliki anggaran sekitar Rp 233 juta dari dana APBD.
Endang menjelaskan, untuk mengurangi dampak kekeringan itu, pihaknya sudah mulai menyalurkan bantuan air bersih sejak Senin (24/8/2020). Untuk kegiatan droping air bersih tahun ini, pihaknya memiliki anggaran sekitar Rp 233 juta dari dana APBD.Hingga saat ini, sudah disalurkan bantuan air bersih sebanyak 719 tangki ke desa yang mengalami kekeringan tersebut. Selain dari BPBD, sejumlah pihak lainnya juga ikut mendistribusikan bantuan air bersih.“Sejak beberapa pekan lalu, sudah beberapa kali turun hujan di wilayah Grobogan. Kita harapkan, bencana kekeringan ini segera berakhir,” imbuhnya. Reporter: Dani AgusEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler