Dua Lansia di Grobogan Gantung Diri di Tempat Berbeda
Dani Agus
Jumat, 5 Februari 2021 16:07:39
MURIANEWS, Grobogan - Dua peristiwa gantung diri terjadi di Grobogan dalam waktu dan tempat berlainan, Jumat (5/2/2021). Dua aksi bunuh diri ini dilakukan oleh dua orang lanjut usia (lansia) di Desa Lebak dan Desa Sedayu, Grobogan.
Peristiwa gantung diri pertama terjadi di Desa Lebak, Kecamatan Grobogan. Pelaku gantung diri diketahui seorang perempuan bernama Paikem, warga setempat.
Nenek berusia 70 tahun ini ditemukan gantung diri di teras rumahnya sekitar pukul 05.00 WIB. Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa gantung diri itu kali pertama diketahui oleh Muntafiah (38), salah satu anak korban.
Saat itu, Muntafiah yang selesai memasak melihat pintu rumahnya sudah terbuka. Kemudian, ia menuju ke depan dengan maksud akan menutup pintu.
Saat hendak menutup pintu, ia melihat ada sosok orang yang menggantung di teras rumah. Melihat kejadian itu, ia segera berteriak minta tolong.
Tidak lama kemudian, warga sudah berdatangan ke lokasi kejadian. Saat diperiksa, korban diketahui sudah meninggal dunia. Selanjutnya, peristiwa itu dilaporkan pada perangkat desa dan pihak kepolisian.
Peristiwa gantung diri kedua terjadi di Desa Sedayu, Kecamatan Grobogan sekitar pukul 09.00 WIB. Pelaku gantung diri adalah kakek berusia 72 tahun bernama Ratnoto, warga setempat.
Peristiwa gantung diri kedua terjadi di Desa Sedayu, Kecamatan Grobogan sekitar pukul 09.00 WIB. Pelaku gantung diri adalah kakek berusia 72 tahun bernama Ratnoto, warga setempat.Peristiwa gantung diri ini kali pertama diketahui oleh cucu korban yang bernama Irma Sofiana (24). Saat itu, Irma yang hendak mengantar sarapan mendapati pintu rumah kakeknya dalam keadaan tertutup tetapi tidak dikunci.Selanjutnya, ia pun masuk ke dalam rumah sambil memanggil kakeknya tetapi tidak ada jawaban. Saat menuju ke ruang belakang, Irma mendapati kakeknya dalam kondisi gantung diri di pintu dapur.Kapolsek Grobogan Iptu Parjin saat dikonfirmasi membenarkan adanya dua peristiwa gantung diri yang terjadi di wilayahnya itu. Menurutnya, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau bekas kekerasan pada kedua korban.“Tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban. Setelah kita periksa, jenazahnya kita serahkan pada pihak keluarga untuk dimakamkan. Dari pihak keluarga korban sudah menerimakan kejadian tersebut dan tidak menghendaki dilakukan autopsi,” katanya. Reporter: Dani AgusEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_135465" align="alignleft" width="714"]

Ilustrasi[/caption]
MURIANEWS, Grobogan - Dua peristiwa gantung diri terjadi di Grobogan dalam waktu dan tempat berlainan, Jumat (5/2/2021). Dua aksi bunuh diri ini dilakukan oleh dua orang lanjut usia (lansia) di Desa Lebak dan Desa Sedayu, Grobogan.
Peristiwa gantung diri pertama terjadi di Desa Lebak, Kecamatan Grobogan. Pelaku gantung diri diketahui seorang perempuan bernama Paikem, warga setempat.
Nenek berusia 70 tahun ini ditemukan gantung diri di teras rumahnya sekitar pukul 05.00 WIB. Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa gantung diri itu kali pertama diketahui oleh Muntafiah (38), salah satu anak korban.
Saat itu, Muntafiah yang selesai memasak melihat pintu rumahnya sudah terbuka. Kemudian, ia menuju ke depan dengan maksud akan menutup pintu.
Saat hendak menutup pintu, ia melihat ada sosok orang yang menggantung di teras rumah. Melihat kejadian itu, ia segera berteriak minta tolong.
Tidak lama kemudian, warga sudah berdatangan ke lokasi kejadian. Saat diperiksa, korban diketahui sudah meninggal dunia. Selanjutnya, peristiwa itu dilaporkan pada perangkat desa dan pihak kepolisian.
Peristiwa gantung diri kedua terjadi di Desa Sedayu, Kecamatan Grobogan sekitar pukul 09.00 WIB. Pelaku gantung diri adalah kakek berusia 72 tahun bernama Ratnoto, warga setempat.
Peristiwa gantung diri ini kali pertama diketahui oleh cucu korban yang bernama Irma Sofiana (24). Saat itu, Irma yang hendak mengantar sarapan mendapati pintu rumah kakeknya dalam keadaan tertutup tetapi tidak dikunci.
Selanjutnya, ia pun masuk ke dalam rumah sambil memanggil kakeknya tetapi tidak ada jawaban. Saat menuju ke ruang belakang, Irma mendapati kakeknya dalam kondisi gantung diri di pintu dapur.
Kapolsek Grobogan Iptu Parjin saat dikonfirmasi membenarkan adanya dua peristiwa gantung diri yang terjadi di wilayahnya itu. Menurutnya, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau bekas kekerasan pada kedua korban.
“Tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban. Setelah kita periksa, jenazahnya kita serahkan pada pihak keluarga untuk dimakamkan. Dari pihak keluarga korban sudah menerimakan kejadian tersebut dan tidak menghendaki dilakukan autopsi,” katanya.
Reporter: Dani Agus
Editor: Ali Muntoha