Belasan Penyintas Covid-19 di Kradenan Grobogan Donorkan Plasma Konvalesen
Dani Agus
Rabu, 11 Agustus 2021 17:41:24
MURIANEWS, Grobogan - Belasan penyintas Covid-19 di Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan membikin aksi kemanusiaan. Caranya dengan melaksanakan donor plasma konvalesen yang nantinya diberikan pada mereka yang membutuhkan.
Kepala UPTD Puskesmas Kradenan 1 Suratmi melalui stafnya Arif Madrifai'i mengungkapkan, berdasarkan data yang dicatat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan penambahan kasus Covid-19 tertinggi sebanyak 446 kasus dalam satu pekan. Sedangkan kasus kematian terbanyak tercatat 8-9 kasus dalam sehari.
Selama ini, banyak keluarga pasien Covid-19 sering meminta bantuan via telepon untuk mencari pendonor plasma konvalesen. Permohonan ini sebagian di antaranya disertai dengan segala keluh kesah, tangisan karena mereka diliputi kebingungan dan kepanikan.
”Berawal dari kondisi ini, kami tahu bahwa mencari pendonor plasma itu bukanlah hal yang mudah. Sehingga kami membuat aksi kemanusiaan untuk mengetuk pintu hati para penyitas Covid-19 lainnya agar tidak merahasiakan dan mau berbagi plasma bagi masyarakat yang saat ini sedang berjuang untuk sehat,” jelasnya, Rabu (11/8/2021).
Setelah itu, pihaknya mampu mengumpulkan 17 orang penyitas di wilayah Kecamatan Kradenan. Para penyintas ini berasal dari tenaga kesehatan, anggota TNI, Polri dan masyarakat. Namun dari 17 orang ini, hanya 13 orang yang dapat dilakukan skrining awal.
Selanjutnya, 13 orang ini mengikuti skrining lanjutan di PMI Surakarta. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, hanya ada sebelas orang yang bisa lolos dan bisa melakukan donor plasma konvalesen. Sedangkan tiga orang lainnya tidak lolos karena kadar titer antibodinya sudah rendah.
“Dari sebelas orang ini, sebanyak tujuh orang sudah melaksanakan donor plasma konvalesen hari Selasa kemarin. Sedangkan empat orang lainnya diambil plasmanya hari ini,” cetusnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Grobogan Slamet Widodo mengajak para penyintas Covid-19 untuk menyumbangkan darahnya bagi kemanusiaan. Khususnya, bagi mereka yang terkena Covid-19 dan membutuhkan plasma konvalesen.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Grobogan Slamet Widodo mengajak para penyintas Covid-19 untuk menyumbangkan darahnya bagi kemanusiaan. Khususnya, bagi mereka yang terkena Covid-19 dan membutuhkan plasma konvalesen.Tak sekadar mengajak, Slamet bahkan juga sudah menyumbangkan darahnya bagi kemanusiaan. Proses pengambilan darah dilakukan di PMI Surakarta, Sabtu (31/7/2021).“Saat ini, baru di PMI Surakarta, Semarang, dan Banyumas yang punya alatnya untuk pengambilan darah kayak gini,” katanya.Ia menjelaskan, bagi penyintas yang mau menyumbangkan darahnya, dibutuhkan waktu sekitar 14 hari setelah dinyatakan sembuh atau negatif berdasarkan hasil swab PCR.Lebih lanjut dijelaskan, untuk proses donor bagi penyintas butuh waktu sekitar lima jam. Di mana, empat jam di antaranya diperlukan untuk proses skrining. Setelah hasilnya memenuhi syarat baru dilakukan pengambilan darahnya.“Kalo pengambilan darahnya hanya sekitar 45 menit saja. Yang lama itu skriningnya. Soalnya, harus diperiksa macam-macam. Misalnya, kondisi fisik dan punya penyakit penyerta apa tidak,” jelasnya. Reporter: Dani AgusEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_233070" align="alignleft" width="880"]

Penyintas Covid-19 dari Grobogan melaksanakan donor plasma di PMI Surakarta. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan - Belasan penyintas Covid-19 di Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan membikin aksi kemanusiaan. Caranya dengan melaksanakan donor plasma konvalesen yang nantinya diberikan pada mereka yang membutuhkan.
Kepala UPTD Puskesmas Kradenan 1 Suratmi melalui stafnya Arif Madrifai'i mengungkapkan, berdasarkan data yang dicatat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan penambahan kasus Covid-19 tertinggi sebanyak 446 kasus dalam satu pekan. Sedangkan kasus kematian terbanyak tercatat 8-9 kasus dalam sehari.
Selama ini, banyak keluarga pasien Covid-19 sering meminta bantuan via telepon untuk mencari pendonor plasma konvalesen. Permohonan ini sebagian di antaranya disertai dengan segala keluh kesah, tangisan karena mereka diliputi kebingungan dan kepanikan.
”Berawal dari kondisi ini, kami tahu bahwa mencari pendonor plasma itu bukanlah hal yang mudah. Sehingga kami membuat aksi kemanusiaan untuk mengetuk pintu hati para penyitas Covid-19 lainnya agar tidak merahasiakan dan mau berbagi plasma bagi masyarakat yang saat ini sedang berjuang untuk sehat,” jelasnya, Rabu (11/8/2021).
Setelah itu, pihaknya mampu mengumpulkan 17 orang penyitas di wilayah Kecamatan Kradenan. Para penyintas ini berasal dari tenaga kesehatan, anggota TNI, Polri dan masyarakat. Namun dari 17 orang ini, hanya 13 orang yang dapat dilakukan skrining awal.
Selanjutnya, 13 orang ini mengikuti skrining lanjutan di PMI Surakarta. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, hanya ada sebelas orang yang bisa lolos dan bisa melakukan donor plasma konvalesen. Sedangkan tiga orang lainnya tidak lolos karena kadar titer antibodinya sudah rendah.
“Dari sebelas orang ini, sebanyak tujuh orang sudah melaksanakan donor plasma konvalesen hari Selasa kemarin. Sedangkan empat orang lainnya diambil plasmanya hari ini,” cetusnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Grobogan Slamet Widodo mengajak para penyintas Covid-19 untuk menyumbangkan darahnya bagi kemanusiaan. Khususnya, bagi mereka yang terkena Covid-19 dan membutuhkan plasma konvalesen.
Tak sekadar mengajak, Slamet bahkan juga sudah menyumbangkan darahnya bagi kemanusiaan. Proses pengambilan darah dilakukan di PMI Surakarta, Sabtu (31/7/2021).
“Saat ini, baru di PMI Surakarta, Semarang, dan Banyumas yang punya alatnya untuk pengambilan darah kayak gini,” katanya.
Ia menjelaskan, bagi penyintas yang mau menyumbangkan darahnya, dibutuhkan waktu sekitar 14 hari setelah dinyatakan sembuh atau negatif berdasarkan hasil swab PCR.
Lebih lanjut dijelaskan, untuk proses donor bagi penyintas butuh waktu sekitar lima jam. Di mana, empat jam di antaranya diperlukan untuk proses skrining. Setelah hasilnya memenuhi syarat baru dilakukan pengambilan darahnya.
“Kalo pengambilan darahnya hanya sekitar 45 menit saja. Yang lama itu skriningnya. Soalnya, harus diperiksa macam-macam. Misalnya, kondisi fisik dan punya penyakit penyerta apa tidak,” jelasnya.
Reporter: Dani Agus
Editor: Ali Muntoha