MURIANEWS, Grobogan – Pemkab Grobogan luncurkan aplikasi Siapa Nona. Siapa Nona merupakan akronim dari aplikasi sosialisasi pendataan penduduk non permanen.
Aplikasi ini untuk mewadahi warga yang datang dari berbagai daerah dan tinggal di Grobogan dalam kurun waktu tertentu atau non-permanen. Kebanyakan mereka adalah karyawan swasta, pelajar/mahasiswa, santri hingga pekerja lapangan.
Peluncuran aplikasi ini dilakukan Wakil Bupati Grobogan Bambang Pujiyanto. “Saya mengapresiasi adanya aplikasi untuk pendataan penduduk non-permanen ini. Adanya aplikasi ini tentunya sangat bermanfaat,” kata Bambang Pujiyanto yang lebih akrab disapa Totok itu, usai peresmian di kantor Disdukcapil Grobogan, Selasa (26/10/2021).
Menurutnya, saat ini jumlah penduduk di Kabupaten Grobogan ada 1.487.977 jiwa. Sedangkan penduduk yang tinggal di Grobogan namun ber-KTP daerah lain masih belum terdata.
Wakil Bupati Grobogan Bambang Pujiantomeresmikan aplikasi Siapa Nona untuk mendata penduduk non-permanen. (MURIANEWS/Dani Agus)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan – Pemkab Grobogan luncurkan aplikasi Siapa Nona. Siapa Nona merupakan akronim dari aplikasi sosialisasi pendataan penduduk non permanen.
Aplikasi ini untuk mewadahi warga yang datang dari berbagai daerah dan tinggal di Grobogan dalam kurun waktu tertentu atau non-permanen. Kebanyakan mereka adalah karyawan swasta, pelajar/mahasiswa, santri hingga pekerja lapangan.
Peluncuran aplikasi ini dilakukan Wakil Bupati Grobogan Bambang Pujiyanto. “Saya mengapresiasi adanya aplikasi untuk pendataan penduduk non-permanen ini. Adanya aplikasi ini tentunya sangat bermanfaat,” kata Bambang Pujiyanto yang lebih akrab disapa Totok itu, usai peresmian di kantor Disdukcapil Grobogan, Selasa (26/10/2021).
Menurutnya, saat ini jumlah penduduk di Kabupaten Grobogan ada 1.487.977 jiwa. Sedangkan penduduk yang tinggal di Grobogan namun ber-KTP daerah lain masih belum terdata.
“Selama ini, banyak sekali pendatang yang tinggal di Grobogan namun secara administrasi tidak beralamat disini. Oleh sebab itu, pendataan bagi para pendatang ini perlu dilakukan,” cetus mantan Direktur RSUD Purwodadi itu.
Reporter: Dani Agus
Editor: Zulkifli Fahmi
