Minggu, 1 Oktober 2023

Bawang Merah Petani Grobogan Kini Bisa jadi Agunan Kredit

Dani Agus
Rabu, 17 November 2021 18:57:11
Para petani di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kudus memanen bawang merah.(MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
[caption id="attachment_252633" align="alignleft" width="1280"]Para petani di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kudus memanen bawang merah Para petani tengah memanen bawang merah.(MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption]

MURIANEWS, Grobogan – Harga bawang merah yang anjlok membuat petani pusing. Namun di Kabupaten Grobogan, komoditas bawang merah kini bisa dijadikan agunan kredit perbankan.

Ini setelah adanya penandantanganan kerja sama yang dilakukan Dinas Pertanian (Distan) Grobogan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Grobogan, PT Pura Agro Mandiri Kudus, PT Agro Mandiri Grobogan (AMG), Bank BPR BKK Purwodadi, serta PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Jateng, Rabu (17/11/2021).

Plt Kadistan Grobogan Sunanto mengungkapkan, produksi komoditas bawang merah di Kabupaten Grobogan mulai mengalami kenaikan yang cukup pesat dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Meski produksi bertambah setiap tahunnya, namun permasalahan pasokan permintan dan fluktuasi harga masih sering terjadi.

“Bahkan terkadang sampai pada tingkat harga yang tidak masuk akal. Hal ini tentunya berpotensi untuk menghambat pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah,” katanya.

[caption id="attachment_253277" align="alignleft" width="1280"] Dinas Pertanian Grobogan dan pihak terkait melakukan penandatangan MoU untuk mengatasi fluktuasi harga bawang merah. (MURIANEWS/Dani Agus)[/caption]

Terkait kondisi itulah perlu dilakukan sebuah upaya untuk melindungi petani. Salah satunya adalah perlunya sistem tunda jual.

Yakni, melakukan penundaan penjualan jual saat harga jatuh dan menjual saat harga menguntungkan.

Untuk mengatasi masalah itu, pihaknya melalui AMG yang statusnya merupakan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) menjalin kerja sama dengan PT Pura Agro Mandiri Kudus untuk penyimpanan bawang merah ketika harga panen jatuh.

Baca: Bawang Merah di Petani Kudus Rp 5 Ribu, Tapi di Pasar Rp 25 Ribuan

Pasalnya, PT Pura itu memiliki kontainer khusus yang bisa dipakai untuk menyimpan bawang merah selama beberapa bulan tanpa merusak kualitasnya.

“Nah, kontainer ini akan kita manfaatkan ketika terjadi fluktuasi harga yang cukup tajam. Nantinya, hasil panen itu baru dikeluarkan lagi ketika kondisi harga sudah membaik,” jelasnya.

Di sisi lain, adanya barang petani yang disimpan tersebut juga bisa dimanfaatkan sebagai agunan kredit di Bank BPR BKK Purwodadi.

Baca: Harga Anjlok, ASN Demak Galakkan Gerakan Beli Bawang dari Petani

Tentunya, besarnya kredit yang bisa disalurkan akan disesuaikan dengan barang yang dimiliki petani. Untuk penjaminan kredit akan ditanggung oleh PT Jamkrida.

“Adanya fasilitas kredit ini maka petani bisa mendapatkan modal usaha untuk musim tanam berikutnya. Soalnya, ketika harga jatuh, petani pasti rugi cukup banyak jika memaksakan menjual hasil panen,” sambungnya.

Sunanto menambahkan, pada tahun 2020 hasil panen bawang Grobogan merah mencapai 20.400 ton, menempati urutan keempat produksi terbesar di Jawa Tengah dengan luas panen sekitar 2.385 hektare.

Sedangkan rencana panen bawang merah  tahun 2021 seluas 2.600  hektar dengan produksi sekitar 24.000 ton.

 

Reporter: Dani Agus
Editor: Ali Muntoha

Komentar