Genjot Produksi, Petani Grobogan Tanam Kedelai di Musim Hujan
Dani Agus
Kamis, 9 Desember 2021 17:59:09
MURIANEWS, Grobogan - Upaya peningkatan produksi kedelai kembali dilakukan Pemkab Grobogan. Salah satunya, dengan melaksanakan penanaman kedelai di musim hujan.
Biasanya, penanaman kedelai dilakukan pasa masa labuhan atau selepas kemarau hingga awal masuk musih hujan.
Penanaman kedelai di musim hujan ini dilangsungkan di kawasan Perhutani KPH Purwodadi yang masuk wilayah Desa Belor, Kecamatan Ngaringan, Kamis (9/12/2021).
Penanaman secara simbolis dihadiri Bupati Grobogan Sri Sumarni serta sejumlah pejabat dari Kementerian Pertanian.
Luas lahan yang ditanami sekitar 100 hektare. Penanaman kedelai dilakukan berkerja sama dengan jajaran TNI AD. Kedelai yang ditanam berasal dari bantuan Kementerian Pertanian.
Bupati Sri Sumarni mengungkapkan, Kabupaten Grobogan merupakan salah satu daerah penyangga pangan nasional, termasuk komoditas kedelai lokal.
Baca: Rumah Kedelai Grobogan Raih Penghargaan Abdibaktitani Tahun 2021Para petani sampai dengan akhir bulan Desember nanti sedang ramai-ramainya menanam kedelai MT I terutama di lahan hutan atau yang dikenal dengan agroforestry.
Sasaran tanam kedelai tahun 2021 seluas 15.355 hektare. Di mana, sampai dengan bulan November sudah tercapai 10.596 hektare.
Sedangkan 4.759 hektare sisanya ditanam pada bulan Desember ini, termasuk dalam acara tanam kali ini.
Sedangkan 4.759 hektare sisanya ditanam pada bulan Desember ini, termasuk dalam acara tanam kali ini.Luas tanaman kedelai Desa Belor pada tahun 2021 mencapai 332 hektare. Terdiri dari 173 hektare pertanaman kedelai bantuan pemerintah di lahan sawah pada MT III yang lalu dan pada MT I ini seluas 159 hektare di lahan hutan.
Baca: Pemotor di Grobogan Tewas Ditabrak KeretaUntuk penanaman di lahan hutan ini, 95 hektare di antaranya dari bantuan pemerintah dan 64 hektare merupakan swadaya.Menurut Sri, saat ini harga kedelai sedang mengalami kenaikan yang dipicu oleh pasar internasional akibat pandemi Covid-19 dan kegagalan panen di luar negeri akibat cuaca. Di mana, harga kedelai saat ini antara Rp 8.500-Rp 10.000 per kilogram, sehingga petani kedelai menerima pendapatan yang sangat bagus.“Hal ini menjadikan tanaman kedelai sudah menjadi tanaman pokok, bukan lagi tanaman sampingan,” tegasnya.Sementara itu, Plt Kadinas Pertanian Grobogan Sunanto menambahkan, salah satu inovasi pemerintah Kabupaten Grobogan dalam meningkatkan minat petani untuk menanam kedelai adalah melakukan pengembangan kedelai berdampingan dengan jagung.Inovasi ini dikenal dengan sistem tanam “methuk” atau “Methuk Jempolan”, yaitu Methuk Menjemput Pola Tanam. Dengan pola ini, petani dapat menanam kedelai tanpa mengganti tanaman jagung. Reporter: Dani AgusEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_257566" align="alignleft" width="1280"]

Penanaman kedelai musim hujan di Desa Belor, Grobogan. (MURIANEWS/Dani Agus)[/caption]
MURIANEWS, Grobogan - Upaya peningkatan produksi kedelai kembali dilakukan Pemkab Grobogan. Salah satunya, dengan melaksanakan penanaman kedelai di musim hujan.
Biasanya, penanaman kedelai dilakukan pasa masa labuhan atau selepas kemarau hingga awal masuk musih hujan.
Penanaman kedelai di musim hujan ini dilangsungkan di kawasan Perhutani KPH Purwodadi yang masuk wilayah Desa Belor, Kecamatan Ngaringan, Kamis (9/12/2021).
Penanaman secara simbolis dihadiri Bupati Grobogan Sri Sumarni serta sejumlah pejabat dari Kementerian Pertanian.
Luas lahan yang ditanami sekitar 100 hektare. Penanaman kedelai dilakukan berkerja sama dengan jajaran TNI AD. Kedelai yang ditanam berasal dari bantuan Kementerian Pertanian.
Bupati Sri Sumarni mengungkapkan, Kabupaten Grobogan merupakan salah satu daerah penyangga pangan nasional, termasuk komoditas kedelai lokal.
Baca: Rumah Kedelai Grobogan Raih Penghargaan Abdibaktitani Tahun 2021
Para petani sampai dengan akhir bulan Desember nanti sedang ramai-ramainya menanam kedelai MT I terutama di lahan hutan atau yang dikenal dengan agroforestry.
Sasaran tanam kedelai tahun 2021 seluas 15.355 hektare. Di mana, sampai dengan bulan November sudah tercapai 10.596 hektare.
Sedangkan 4.759 hektare sisanya ditanam pada bulan Desember ini, termasuk dalam acara tanam kali ini.
Luas tanaman kedelai Desa Belor pada tahun 2021 mencapai 332 hektare. Terdiri dari 173 hektare pertanaman kedelai bantuan pemerintah di lahan sawah pada MT III yang lalu dan pada MT I ini seluas 159 hektare di lahan hutan.
Baca: Pemotor di Grobogan Tewas Ditabrak Kereta
Untuk penanaman di lahan hutan ini, 95 hektare di antaranya dari bantuan pemerintah dan 64 hektare merupakan swadaya.
Menurut Sri, saat ini harga kedelai sedang mengalami kenaikan yang dipicu oleh pasar internasional akibat pandemi Covid-19 dan kegagalan panen di luar negeri akibat cuaca. Di mana, harga kedelai saat ini antara Rp 8.500-Rp 10.000 per kilogram, sehingga petani kedelai menerima pendapatan yang sangat bagus.
“Hal ini menjadikan tanaman kedelai sudah menjadi tanaman pokok, bukan lagi tanaman sampingan,” tegasnya.
Sementara itu, Plt Kadinas Pertanian Grobogan Sunanto menambahkan, salah satu inovasi pemerintah Kabupaten Grobogan dalam meningkatkan minat petani untuk menanam kedelai adalah melakukan pengembangan kedelai berdampingan dengan jagung.
Inovasi ini dikenal dengan sistem tanam “methuk” atau “Methuk Jempolan”, yaitu Methuk Menjemput Pola Tanam. Dengan pola ini, petani dapat menanam kedelai tanpa mengganti tanaman jagung.
Reporter: Dani Agus
Editor: Ali Muntoha