Siswi SD di Grobogan Meninggal dengan Luka Lebam
Dani Agus
Rabu, 29 Desember 2021 16:41:15
MURIANEWS, Grobogan - Seorang siswi SD di Kabupaten Grobogan meninggal dunia dengan kondisi tubuhnya terdapat luka lebam.
Diduga, siswi kelas VI berinisal SM yang meninggal pada hari Rabu (22/12/2021) itu menjadi korban penganiayaan.
Terkait adanya sesuatu yang mencurigakan ini, orang tua korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Grobogan. Laporan ini dilakukan supaya pihak kepolisian bisa mengungkap kebenaran terhadap kasus tersebut.
Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Andryansyah Rithas Hasibuan membenarkan adanya laporan dari orang tua korban tersebut. Orang tua korban melaporkan kejadian tersebut pada Senin (27/12).
“Satreskrim menerima laporan dari orang tua korban pada Senin 27 Desember 2021, sekitar pukul 20.00 WIB,” jelas Kasat Reskrim pada wartawan, Rabu (29/12/2021).
Menurutnya, laporan tersebut sudah ditindaklanjuti. Saat ini, pihaknya sedang mendalami apakah korban meninggal akibat penganiayaan atau tidak.
Untuk membuktikan hal tersebut, pihaknya tengah penyelidikan. Yakni memeriksa sejumlah saksi-saksi, termasuk nantinya merencanakan tindakan autopsi terhadap jenazah korban.
“Saat ini kami dalam tahap melakukan klarifikasi dengan meminta keterangan beberapa saksi. Termasuk dalam hal ini adalah teman dari korban, juga saksi lain yang mengetahui kejadian ini. Di antaranya adalah bidan desa atau tukang pijet yang sempat mengobati korban. Dari pihak sekolah rencananya juga akan kita minta keterangan,” kata Hasibuan.
Sementara itu, ayah korban, Pujiyanto mengungkapkan, pada hari Sabtu (18/12/2021) anaknya masih ke sekolah menerima rapor. Sehari kemudian, anaknya mulai merasakan sakit di sekujur tubuhnya.
Meski sudah mulai merasakan sakit, namun pada hari itu, anaknya masih sempat menghadiri acara ulang tahun temannya yang tinggal di desa tetangga.“Sepulang dari acara ultah, anak saya makin merasakan sakit di sekujur tubuh. Kemudian, saya periksakan ke bidan desa,” katanya.
Baca: Diduga Korupsi, Dua Mantan Kades di Grobogan DitahanHingga hari Rabu (22/12/2021), kondisi anaknya belum juga membaik. Akhirnya, anak berusia 12 tahun itu dibawa ke rumah sakit di Purwodadi. Namun, nyawa korban tidak tertolong.Saat dilakukan pemeriksaan pihak rumah sakit, pada tubuh anaknya didapati luka lebam. Hal inilah yang kemudian memunculkan dugaan adanya tindak penganiayaan.Pada mulanya, Pujiyanto berusaha mengikhlaskan kepergian anak pertamanya itu. Namun hatinya merasa tidak tenang ketika mengingat rintihan anaknya saat mengigau sambil menyebut nama-nama orang yang diduga sempat menyakiti anaknya tersebut.Oleh sebab itu, dengan didampingi kuasa hukumnya, Pujiyanto mendatangi SPKT Polres Grobogan untuk melaporkan kejadian yang menimpa anaknya. Reporter: Dani AgusEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_147783" align="alignleft" width="1024"]

Ilustrasi[/caption]
MURIANEWS, Grobogan - Seorang siswi SD di Kabupaten Grobogan meninggal dunia dengan kondisi tubuhnya terdapat luka lebam.
Diduga, siswi kelas VI berinisal SM yang meninggal pada hari Rabu (22/12/2021) itu menjadi korban penganiayaan.
Terkait adanya sesuatu yang mencurigakan ini, orang tua korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Grobogan. Laporan ini dilakukan supaya pihak kepolisian bisa mengungkap kebenaran terhadap kasus tersebut.
Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Andryansyah Rithas Hasibuan membenarkan adanya laporan dari orang tua korban tersebut. Orang tua korban melaporkan kejadian tersebut pada Senin (27/12).
“Satreskrim menerima laporan dari orang tua korban pada Senin 27 Desember 2021, sekitar pukul 20.00 WIB,” jelas Kasat Reskrim pada wartawan, Rabu (29/12/2021).
Menurutnya, laporan tersebut sudah ditindaklanjuti. Saat ini, pihaknya sedang mendalami apakah korban meninggal akibat penganiayaan atau tidak.
Untuk membuktikan hal tersebut, pihaknya tengah penyelidikan. Yakni memeriksa sejumlah saksi-saksi, termasuk nantinya merencanakan tindakan autopsi terhadap jenazah korban.
“Saat ini kami dalam tahap melakukan klarifikasi dengan meminta keterangan beberapa saksi. Termasuk dalam hal ini adalah teman dari korban, juga saksi lain yang mengetahui kejadian ini. Di antaranya adalah bidan desa atau tukang pijet yang sempat mengobati korban. Dari pihak sekolah rencananya juga akan kita minta keterangan,” kata Hasibuan.
Sementara itu, ayah korban, Pujiyanto mengungkapkan, pada hari Sabtu (18/12/2021) anaknya masih ke sekolah menerima rapor. Sehari kemudian, anaknya mulai merasakan sakit di sekujur tubuhnya.
Meski sudah mulai merasakan sakit, namun pada hari itu, anaknya masih sempat menghadiri acara ulang tahun temannya yang tinggal di desa tetangga.
“Sepulang dari acara ultah, anak saya makin merasakan sakit di sekujur tubuh. Kemudian, saya periksakan ke bidan desa,” katanya.
Baca: Diduga Korupsi, Dua Mantan Kades di Grobogan Ditahan
Hingga hari Rabu (22/12/2021), kondisi anaknya belum juga membaik. Akhirnya, anak berusia 12 tahun itu dibawa ke rumah sakit di Purwodadi. Namun, nyawa korban tidak tertolong.
Saat dilakukan pemeriksaan pihak rumah sakit, pada tubuh anaknya didapati luka lebam. Hal inilah yang kemudian memunculkan dugaan adanya tindak penganiayaan.
Pada mulanya, Pujiyanto berusaha mengikhlaskan kepergian anak pertamanya itu. Namun hatinya merasa tidak tenang ketika mengingat rintihan anaknya saat mengigau sambil menyebut nama-nama orang yang diduga sempat menyakiti anaknya tersebut.
Oleh sebab itu, dengan didampingi kuasa hukumnya, Pujiyanto mendatangi SPKT Polres Grobogan untuk melaporkan kejadian yang menimpa anaknya.
Reporter: Dani Agus
Editor: Ali Muntoha