Jumat, 21 November 2025

“Sejak diminta pindah relokasi sekitar 10 hari lalu, belum banyak pedagang yang jualan di sini. Dari 54 PKL, hanya sekitar 10 pedagang yang menempati lahan relokasi termasuk saya,” kata Ketua Paguyuban PKL Nur Wakhid yang berjualan soto ayam.


Menurutnya, sejak pindah ke tempat relokasi karena alun-alun direnovasi, omzet penjualan para pedagang memang turun drastis. Penurunan itu bisa mencapai 50 persen lebih.


Anjloknya omzet itu disebabkan berbagai alasan. Antara lain, masih banyak pelanggan yang belum tahu lokasi jualan baru di tempat relokasi.Kemudian, lahan yang sempit juga menyebabkan banyak pelanggan enggan ke situ. Soalnya, banyak yang kesulitan untuk parkir mobil. Di samping itu, tidak adanya tempat lesehan di lahan relokasi juga menjadi alasan lain berkurangnya jumlah pembeli.


Lantaran turunnya pendapatan, banyak PKL memilih pindah jualan di tempat lainnya yang masih berdekatan dengan alun-alun. Selain menempati ruas trotoar, ada pula PKL yang memilih menyewa lahan kosong sebagai tempat berjualan sementara sampai proyek revitalisasi alun-alun selesai.


Lantaran turunnya pendapatan, banyak PKL memilih pindah jualan di tempat lainnya yang masih berdekatan dengan alun-alun. Selain menempati ruas trotoar, ada pula PKL yang memilih menyewa lahan kosong sebagai tempat berjualan sementara sampai proyek revitalisasi alun-alun selesai.

“Saya memilih sewa lahan kosong sebelah utara masjid Baitul Makmur daripada jualan di tempat relokasi. Selain di sana sepi, saya cukup kesulitan mendirikan tenda jualan karena kavelingnya sempit dan ada pohon penghijauannya,” kata Heru Santoso, pedagang Sate Kelinci.

Editor : Kholistiono

 

Baca Juga

Komentar

Terpopuler