Jumat, 21 November 2025


Hal ini bisa dilihat dengan digelarnya sosialisasi dan pelatihan khusus terhadap masalah penyembelihan kurban di Aula Disnakkan, Senin (05/09/2016). Adapun pesertanya pelatihan adalah 50 orang panitia kurban dan kaur kesra (modin) di sejumlah desa.

“Melalui kegiatan ini, kita harapkan penyembelihan hewan kurban nanti bisa sempurna dari awal hingga selesai. Di sisi lain, adanya kegiatan ini akan  menjadikan hewan kurban tidak mengalami penderitaan terlalu lama alias kesejahteraannya juga terjaga,” jelas Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) Disnakkan Grobogan Nur Ahmad Wardiyanto saat menyampaikan pelatihan kesejahteraan hewan (keswan).

Dijelaskan, dalam sosialisasi itu, diberikan materi mengenai beberapa hal. Yakni, cara merobohkan hewan sebelum disembelih, teknik penyembelihan yang benar, pemotongan daging serta penanganan limbah hewan kurban.

Selain petugas dari Disnakkan yang sudah ahli di bidangnya, kegiatan itu juga melibatkan Kementerian Agama (Kemenag) Grobogan. Dari Kemenag, mengupas dari sisi agama mengenai ibadah kurban serta tata cara penyembelihan yang benar sesuai tuntunan.

“Setiap tahun ada sekitar 7 ribu ekor hewan yang disembelih untuk kurban. Oleh sebab itu, para petugas perlu kita bekali kemampuan dalam masalah penyembelihan yang benar,” imbuhnya.Para peserta merasa terbantu dengan adanya pelatihan tersebut. Sebab, dengan pelatihan itu mereka bisa tahu teknik yang mudah saat merobohkan sapi sebelum dipotong.Untuk merobohkan sapi, cukup pakai tambang dan butuh dua sampai tiga orang saja. Selama ini, untuk merobohkan sapi dengan metode tradisional butuh 10-15 orang yang terlibat.“Kalau pakai teknik yang diajarkan ini, ternyata sangat mudah. Dengan model seperti ini, prosesnya jadi lebih cepat dan hewan yang akan dipotong tidak mengalami kesakitan terlalu lama,” kata Ahmad Nur Iksan, salah satu peserta pelatihan.Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar

Terpopuler