Rabu, 19 November 2025


“Tindakan itu akan kami persoalkan,” terang Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon saat menghadiri kampanye terbuka paslon cabup-cawabup Kudus, Minggu (6/5/2018).

Ia menilai tidak ada suatu kekuatan ataupun kewenangan yang melarang untuk menyuarakan pendapatnya. Termasuk kantor DPC Gerindra di Semarang yang didatangi pasukan Brimob yang membawa senjata laras panjang.

Hal itu menurutnya tindakan intimidasi. “Itu tidak boleh dilakukan, itu patroli apa?,” ungkapnya.

Menurutnya, kelembagaan kepolisian pun tidak bisa melakukan pemeriksaan sembarangan di kantor partai. Kecuali ada sesuatu yang dilaporkan. Itupun menurutnya harus membawa surat penugasan.

“Itu termasuk persekusi terhadap demokrasi dan intimidatif,” tegasnya.

Sebelumnya diketahui, Partai Gerindra tengah dibikin resah dengan kehadiran pasukan Brimob bersenjata lengkap yang mendatangi kantor partai ini selama dua hari terakhir.

Jumat (4/5/2018) kemarin pasukan Brimob menyambangi Kantor DPC Gerindra Kota Semarang, dan Sabtu (5/5/2018) pagi tadi giliran Kantor DPD Partai Gerindra di Jalan Kanguru Raya, Kota Semarang yang diperlakukan sama.
Baca : Kantor Gerindra Jateng Tiba-tiba Didatangi Brimob Bersenjata Lengkap, Ada Masalah Apa?Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Triatmaja kepada wartawan mengakui ada kegiatan tersebut. Namun menurut dia, kegiatan Brimob tersebut tidak hanya di satu kantor partai saja, tapi di semua kantor partai.“Konfirmasi dari Brimob, bahwa anggota tersebut melaksanakan patroli karena saat ini sedang dalam situasi pilkada,” kata Agus.Sasaran patroli itu menurut dia yakni kantor KPU, Bawaslu, dan kantor-kantor partai politik, serta tempat-tempat yang dianggap berkaitan dengan pilkada.Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abiyoso Seno aji mengatakan situasi Ibu Kota Jawa Tengah ini sudah aman dan damai. Ia ingin kondisi keamanan dan ketertiban terus terjaga hingga penyelenggaraan pilkada serentak berakhir.“Kemudian terkait pertanyaan masalah kaus #2019GantiPresiden itu ternyata tidak benar, itu hanya terjadi miss komunikasi yang terjadi dilapangan sehingga timbul presepsi yang diberitakan di media sosial,” imbuhnya.Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler