Diduga Tercemar Limbah Pabrik Tebu, Warga Mejobo Keluhkan Bau Busuk Aliran Sungai Pendo
Dian Utoro Aji
Kamis, 2 Agustus 2018 10:31:28
Seperti yang dirasakan Eko Prayitno (49) warga setempat. Ia mengaku resah dengan bau busuk dari aliran sungai pendo tersebut. Dikatakan dia, bau busuk itu muncul setiap bulan April hingga akhir kemarau. Diduga bau busuk tersebut karena pencemaran limbah pabrik sisa penggiling tebu PG Rendeng.
"Sudah hampir setiap tahun saat bulan April sampai Juli anak Sungai Pendo selalu berbau busuk. Bahkan sampai menusuk sampai ke hidung, " papar dia.
Tak hanya itu, lanjut Eko, sumur di rumahnya juga turut tercemar dengan bau busuk tersebut. Sehingga dirinya harus terpaksa membuat sumur bor, karena takut tercemar dengan bau busuk tersebut.
"Kalau meresap ke sumur warga itu memang kami rasakan. Sumur kami ikut berbau busuk"jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Yanto (51) warga Desa Mejobo RT 4 RW 2 Kecamatan Mejobo. Dikatakan dia, jarak antara rumahnya dengan anak sungai pendo sekitar 40-50 meter. Namun, pada saat malam hari baunya sampai ke rumahnya.
"Bau busuk itu mengganggu pernapasan karena kurang sehat. Kalau malam itu baunya menyengat sampai ke rumah. Padahal jaraknya 40-50 meter, " ujarnya.Pihaknya berharap supaya pihak terkait memperhatikan permasalahan tersebut. Apalagi selama ini belum pernah ada upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut.Sementara itu, Camat Mejobo, Harso Widodo mengaku sudah sering mendapatkan keluhan dari warganya. Dikatakan dia, keluhan warganya sudah disampaikan kepada pihak terkait, yakni PG Rendeng. Namun hingga kini, disebutkan dia belum ada solusi dari pihak PG Rendeng."Yang berkewenangan seharusnya DLH, namun kami juga sudah berkoordinasi dengan PG Rendeng namun belum ada tindakan. Yang jelas, seharusnya ada ipal khusus, sehingga bau busuk tidak mencemari aliran sungai, " jelas Camat Mejobo, Harso Widodo.
Editor : Supriyadi
Murianews, Kudus - Warga Desa Mejobo RT 4 RW 2, Kecamatan Mejobo mengeluhkan bau busuk dialiran Sungai Pendo. Pasalnya, bau busuk yang timbul dari sungai Pendo begitu menyengat dan membuat masyarakat di sekitar sungai kurang nyaman.
Seperti yang dirasakan Eko Prayitno (49) warga setempat. Ia mengaku resah dengan bau busuk dari aliran sungai pendo tersebut. Dikatakan dia, bau busuk itu muncul setiap bulan April hingga akhir kemarau. Diduga bau busuk tersebut karena pencemaran limbah pabrik sisa penggiling tebu PG Rendeng.
"Sudah hampir setiap tahun saat bulan April sampai Juli anak Sungai Pendo selalu berbau busuk. Bahkan sampai menusuk sampai ke hidung, " papar dia.
Tak hanya itu, lanjut Eko, sumur di rumahnya juga turut tercemar dengan bau busuk tersebut. Sehingga dirinya harus terpaksa membuat sumur bor, karena takut tercemar dengan bau busuk tersebut.
"Kalau meresap ke sumur warga itu memang kami rasakan. Sumur kami ikut berbau busuk"jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Yanto (51) warga Desa Mejobo RT 4 RW 2 Kecamatan Mejobo. Dikatakan dia, jarak antara rumahnya dengan anak sungai pendo sekitar 40-50 meter. Namun, pada saat malam hari baunya sampai ke rumahnya.
"Bau busuk itu mengganggu pernapasan karena kurang sehat. Kalau malam itu baunya menyengat sampai ke rumah. Padahal jaraknya 40-50 meter, " ujarnya.
Pihaknya berharap supaya pihak terkait memperhatikan permasalahan tersebut. Apalagi selama ini belum pernah ada upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Sementara itu, Camat Mejobo, Harso Widodo mengaku sudah sering mendapatkan keluhan dari warganya. Dikatakan dia, keluhan warganya sudah disampaikan kepada pihak terkait, yakni PG Rendeng. Namun hingga kini, disebutkan dia belum ada solusi dari pihak PG Rendeng.
"Yang berkewenangan seharusnya DLH, namun kami juga sudah berkoordinasi dengan PG Rendeng namun belum ada tindakan. Yang jelas, seharusnya ada ipal khusus, sehingga bau busuk tidak mencemari aliran sungai, " jelas Camat Mejobo, Harso Widodo.
Editor : Supriyadi