Galian Drainase Ambles, Truk Bermuatan Pasir Terperosok di Jalan Mlati – Jepang Kudus
Dian Utoro Aji
Sabtu, 25 Agustus 2018 14:27:11
Sopir truk Ambari warga desa Gulang mengatakan penyebab terperosoknya kendaraan truknya karena adanya proyek perbaikan gorong-gorong drainase. Dikatakan dia, tanah galian gorong-gorong yang dilewati tiba-tiba ambles.
“Saya tadi muatan pasir dari Desa Panjang menuju ke Desa Gulang. Namun pada saat di lokasi kejadian jalan Mlati – Jepang Pendem depan SMP 1 Mejobo ini, tiba-tiba roda kanan bagian belakang terperosok ke tanah galian gorong-gorong drainase,” terangnya, Sabtu (25/8/2018).
Beruntung dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa. Hanya saja akibat dari terperosoknya truk tersebut menyebabkan kemacetan. Hingga akhirnya truk tersebut dievakuasi ditarik dengan truk lainnya.
“Tidak ada kerugian, kendaraaan saya tidak ada yang rusak. Cuman pasir yang saya muat diangkut truk lain. Supaya truk yang saya kendarai bisa ditarik,” jelasnya.
Sebelumnya, diakui salah satu pekerja sudah ada kendaraan angkutan yang terperosok di jalan yang sama. Namun tidak menyebabkan kemacetan, lantaran segera dievakuasi. Namun tidak berselang lama ada kendaraan truk berplat nomor K 1442 HK terperosok di jalan tersebut.
“Tadi ada angkutan yang terperosok. Namun segera bisa dievakuasi. Setelah itu ada lagi truk muatan pasir. Padahal sisa galian gorong-gorong sudah diuruk dengan tebal,” ujar Supri salah satu pekerja.Sementara itu, Mandor pembangunan drainase gorong-gorong Nur Rohmad membantah penyebab truk terperosok karena sisa galian drainase yang tidak sesuai. Ia mengatakan penyebab teperosoknya truk itu karena sopir nekat jalan terus. Padahal, sudah banyak rambu-rambu yang dipasang.“Tidak masalah pengurukan yang tidak sesuai. Sudah saya kasih tau, ada rambu-rambu. Hanya saja para pengendara ini nekat jalan terus, akhirnya terperosok,” jelasnya.Meskipun demikian proyek pembangunan drainase gorong-gorong yang menghabiskan dana Rp 196.403.000 tersebut tetap berjalan. Tidak ada kerusakan drainase akibat truk yang terperosok.“Saat ini kami tengah melakukan pemeliharaan saluran drainase gorong-gorong di jalan Mlati – Jepang Pendem dari Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Pembangunan ini sudah sejak tiga minggu yang lalu,” tutupnya.
Editor : Supriyadi
Murianews, Kudus – Sebuah truk bermuatan pasir terprosok di jalan Mlati – Jepang Pendem turut Desa Jepang Kecamatan Mejobo, Sabtu (25/8/018). Akibatnya jalan Mlati – Jepang Pendem sempat mengalami kemacetan hingga berjam-jam.
Sopir truk Ambari warga desa Gulang mengatakan penyebab terperosoknya kendaraan truknya karena adanya proyek perbaikan gorong-gorong drainase. Dikatakan dia, tanah galian gorong-gorong yang dilewati tiba-tiba ambles.
“Saya tadi muatan pasir dari Desa Panjang menuju ke Desa Gulang. Namun pada saat di lokasi kejadian jalan Mlati – Jepang Pendem depan SMP 1 Mejobo ini, tiba-tiba roda kanan bagian belakang terperosok ke tanah galian gorong-gorong drainase,” terangnya, Sabtu (25/8/2018).
Beruntung dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa. Hanya saja akibat dari terperosoknya truk tersebut menyebabkan kemacetan. Hingga akhirnya truk tersebut dievakuasi ditarik dengan truk lainnya.
“Tidak ada kerugian, kendaraaan saya tidak ada yang rusak. Cuman pasir yang saya muat diangkut truk lain. Supaya truk yang saya kendarai bisa ditarik,” jelasnya.
Sebelumnya, diakui salah satu pekerja sudah ada kendaraan angkutan yang terperosok di jalan yang sama. Namun tidak menyebabkan kemacetan, lantaran segera dievakuasi. Namun tidak berselang lama ada kendaraan truk berplat nomor K 1442 HK terperosok di jalan tersebut.
“Tadi ada angkutan yang terperosok. Namun segera bisa dievakuasi. Setelah itu ada lagi truk muatan pasir. Padahal sisa galian gorong-gorong sudah diuruk dengan tebal,” ujar Supri salah satu pekerja.
Sementara itu, Mandor pembangunan drainase gorong-gorong Nur Rohmad membantah penyebab truk terperosok karena sisa galian drainase yang tidak sesuai. Ia mengatakan penyebab teperosoknya truk itu karena sopir nekat jalan terus. Padahal, sudah banyak rambu-rambu yang dipasang.
“Tidak masalah pengurukan yang tidak sesuai. Sudah saya kasih tau, ada rambu-rambu. Hanya saja para pengendara ini nekat jalan terus, akhirnya terperosok,” jelasnya.
Meskipun demikian proyek pembangunan drainase gorong-gorong yang menghabiskan dana Rp 196.403.000 tersebut tetap berjalan. Tidak ada kerusakan drainase akibat truk yang terperosok.
“Saat ini kami tengah melakukan pemeliharaan saluran drainase gorong-gorong di jalan Mlati – Jepang Pendem dari Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Pembangunan ini sudah sejak tiga minggu yang lalu,” tutupnya.
Editor : Supriyadi