Kamis, 20 November 2025


Kepala Kantor BPS Kudus Sapto Harjuli Wahyu mengatakan selain deflasi disebabkan karena turunya kelompok pengeluaran bahan makanan. Namun juga disebabkan adanya kenaikan indeks kelompok pengeluaran. Seperti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembau sebesar 0,05 persen.

“Kemudian ada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,008 persen, kelompok sandang 0,06 persen. Serta kelompok transport, komunikasi, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,24 persen,”jelasnya dia saat konfrensi pers di Kantor BPS Kudus, Selasa (4/9/2018).

Ia mengatakan ada beberapa komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya deflasi. Di antaranya telur ayam ras, bawang merah, daging ayam ras, batu bata dan cabai rawit.

“Sedangkan komoditas yang memberikan sumbgan terhadp terjadinya inflasi adalah semen, ketimun, taman kanak-kanak, tomat sayur, dan beras,”ungkapnya.Disebutkan dia, deflasi terjadi di Jawa Tengah terjadi dienam kota Survei Biaya Hidup (SBH) di Jawa Tengah. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Surakarta sebesar 0,58 persen dengan IHK 128,22. Diikuti kota kedua yakni Kota Tegal Purwokerto dan Kota Cilacap masing-masing sebesar 0,22; 0,17; 0,12; dengan IHK masing-masing 129,96; 130,41; dan 136;30.“Dua kota lainnya yang mengalami deflasi yakni Kota Kudus dan Kota Semarang mengalami deflas terendah sebesar 0,11 persen dengan IHK masing-masing sebesar 139.54 dan 131,45,” kata dia.Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler