Deteksi Aktivitas Gunung Berapi, Robot Mosugemo Buatan Siswa MAN 1 Kudus Juara Robotik Nasional

Dian Utoro Aji
Selasa, 6 November 2018 12:28:40


Murianews, Kudus - Robot Mosugemo (monitoring suhu, getaran, dan karbon monoksida) tim robotik MAN 1 Kudus meraih juara tingkat nasional 2018 di Depok Square Town, 3-4 November 2018 kemarin. Mereka adalah Azzalira Alayya Zahwa dan Alfi Fatimatuz Zahro serta kedua pembimbing Arif Noor Adiyanto dan Nurul Khotimah.
Alfi Fatimatuz peserta tim robotik MAN 1 Kudus mengatakan pembuatan robotik itu berawal dari gunung berapi banyak menimbulkan bencana dan dikhawatirkan mengakibatkan korban besar. Indikator meningkatnya aktivitas gunung berapi dapat diketahui dari meningkatnya suhu, getaran, dan gas karbon monoksida.
"Untuk itu perlu alat yang digunakan untuk memonitoring suhu, getaran dan gas karbon monoksida sebagai peringatan dini bencana berbasis SMS," katanya.
Ia mengatakan, robot itu bekerja dengan prinsip sensor. Yakni dengan mendeteksi adanya peningkatan suhu, adanya getaran, dan peningkatan kadar gas karbon monoksida.
"Maka robot itu akan mengirimkan peringatan berupa SMS ke nomor HP yang sudah ditentukan. SMSnya berupa peringatan seperti waspada, gas CO meningkat, waspada, suhu meningkat, dan waspada ada getaran," katanya.
[caption id="attachment_151469" align="alignnone" width="715"]
Tim robotik MAN 1 Kudus menunjukkan Robot Mosugemo (Monitoring suhu, getaran dan karbon monoksida) usai meraih juara 1 Tingkat Nasional 2018 di Depok Square Town, 3-4 November 2018 kemarin. (MuriaNewsCom/Dian Utoro Aji).[/caption]
Adapun beberapa komponen untuk membuat robot tersebut, di antaranya arduino uno R3, modul GSM sim 900, sensor suhu DHT 11, sensor getaran, dan sensor gas MQ7.
"Memang untuk beberapa bahan sulit ditemukan di Kudus. Sehingga kami harus mencari di toko online," katanya.
Pembimbing Tim Robotik MAN 1 Kudus Arif Noor Adiyanto mengaku bangga atas raihan prestasi tersebut. Menurutnya, untuk persiapan sudah dimulai sejak 11-15 Oktober 2018 lalu.
"Awalnya itu kami punya ide getaran saja, kemudian dikembangkan oleh guru pembimbing untuk indikator suhu dan gas CO," katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah MAN 1 Kusus Suhamto mengaku bangga dengan prestasi para siswanya di tingkat nasional. Ia pun kan akan mendukung terus atas raihan preatasi itu. Bahkan tidak hanya pada bidang elektronik saja melainkan bidang yang lain.
"Ini adalah prestasi pertama dibidang robotik yang diraih siswa kami," jelasnya.
Suhamto mengatakan, ini program yang terbaru. Mulai tahun ajaran 2018/2019 dua jenis program unggulan. Yakni tafidul quran dan sains and inovation program.
"Untuk program sains ini dikelola dengan khusus, kami mengembangkan karya ilmiah, dan salah satunya hasilnya menjadi juara ditingkat nasional," tandasnya.
Editor: Supriyadi
Alfi Fatimatuz peserta tim robotik MAN 1 Kudus mengatakan pembuatan robotik itu berawal dari gunung berapi banyak menimbulkan bencana dan dikhawatirkan mengakibatkan korban besar. Indikator meningkatnya aktivitas gunung berapi dapat diketahui dari meningkatnya suhu, getaran, dan gas karbon monoksida.
"Untuk itu perlu alat yang digunakan untuk memonitoring suhu, getaran dan gas karbon monoksida sebagai peringatan dini bencana berbasis SMS," katanya.
Ia mengatakan, robot itu bekerja dengan prinsip sensor. Yakni dengan mendeteksi adanya peningkatan suhu, adanya getaran, dan peningkatan kadar gas karbon monoksida.
"Maka robot itu akan mengirimkan peringatan berupa SMS ke nomor HP yang sudah ditentukan. SMSnya berupa peringatan seperti waspada, gas CO meningkat, waspada, suhu meningkat, dan waspada ada getaran," katanya.
[caption id="attachment_151469" align="alignnone" width="715"]

Adapun beberapa komponen untuk membuat robot tersebut, di antaranya arduino uno R3, modul GSM sim 900, sensor suhu DHT 11, sensor getaran, dan sensor gas MQ7.
"Memang untuk beberapa bahan sulit ditemukan di Kudus. Sehingga kami harus mencari di toko online," katanya.
Pembimbing Tim Robotik MAN 1 Kudus Arif Noor Adiyanto mengaku bangga atas raihan prestasi tersebut. Menurutnya, untuk persiapan sudah dimulai sejak 11-15 Oktober 2018 lalu.
"Awalnya itu kami punya ide getaran saja, kemudian dikembangkan oleh guru pembimbing untuk indikator suhu dan gas CO," katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah MAN 1 Kusus Suhamto mengaku bangga dengan prestasi para siswanya di tingkat nasional. Ia pun kan akan mendukung terus atas raihan preatasi itu. Bahkan tidak hanya pada bidang elektronik saja melainkan bidang yang lain.
"Ini adalah prestasi pertama dibidang robotik yang diraih siswa kami," jelasnya.
Suhamto mengatakan, ini program yang terbaru. Mulai tahun ajaran 2018/2019 dua jenis program unggulan. Yakni tafidul quran dan sains and inovation program.
"Untuk program sains ini dikelola dengan khusus, kami mengembangkan karya ilmiah, dan salah satunya hasilnya menjadi juara ditingkat nasional," tandasnya.
Editor: Supriyadi