Dari pantauan MuriaNewsCom, ada 10 peremupuan berada di pinggir jalan. Mereka membagi-bagikan bunga kepada setiap pengguna jalan yang melintas. Selain itu, tertampang kaos yang dikenakan bertulisan "Ini Wajah Wong Kudus".
Yeve Sudarmo salah satu anggota komunitas Aksi Cinta Damai mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka menolak rasis. Dalam kegiatan itu, ada 100 bunga yang dibagikan kepada para pengendara yang melintas.
Sejumlah warga saat membagikan bunga kepada pengguna jalan sebagai bentuk protes orasi Tampang Boyolali di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus, Rabu (7/11/2018). (MuriaNewsCom/Dian Utoro Aji).[/caption]
"Aksi ini sebagai bentuk mengajak warga Indoensia saling mengkasihi, terhadap antarsuku budaya yang berbeda-beda di Indonesia ini," terangnya.
Ia mengatakan, aksi itu sebagai pembelajaran supaya lebih menghargai dengan satu yang lain. Apalagi, di Indonesia ini beragam budaya dan suku yang ada."Jadi supaya kita lebih menghargai satu sama lain. Muka ada jawa banget, kita tetap menghargai sama lain, supaya tidak terpecah," katanya.Sementara itu, selain membagikan bunga kepada pengendara, sepuluh perempuan itu juga membagikan secarik kertas untuk tidak mempercayai hoaks. Terlebih akhir-akhir ini hoaks merajalela di dunia maya.
Murianews, Kudus - Sepuluh perempuan yang tergabung dalam Komunitas Aksi Damai turun ke jalan Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Rabu (7/11/2018). Mereka membagi-bagikan bunga kepada pengguna jalan yang melintas di jalan tersebut. Hal itu sebagai bentuk memprotes orasi Prabowo calon presiden nomor urut dua terkait "tampang Boyolali".
Dari pantauan MuriaNewsCom, ada 10 peremupuan berada di pinggir jalan. Mereka membagi-bagikan bunga kepada setiap pengguna jalan yang melintas. Selain itu, tertampang kaos yang dikenakan bertulisan "Ini Wajah Wong Kudus".
Yeve Sudarmo salah satu anggota komunitas Aksi Cinta Damai mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka menolak rasis. Dalam kegiatan itu, ada 100 bunga yang dibagikan kepada para pengendara yang melintas.
[caption id="attachment_151546" align="alignnone" width="715"]
Sejumlah warga saat membagikan bunga kepada pengguna jalan sebagai bentuk protes orasi Tampang Boyolali di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus, Rabu (7/11/2018). (MuriaNewsCom/Dian Utoro Aji).[/caption]
"Aksi ini sebagai bentuk mengajak warga Indoensia saling mengkasihi, terhadap antarsuku budaya yang berbeda-beda di Indonesia ini," terangnya.
Ia mengatakan, aksi itu sebagai pembelajaran supaya lebih menghargai dengan satu yang lain. Apalagi, di Indonesia ini beragam budaya dan suku yang ada.
"Jadi supaya kita lebih menghargai satu sama lain. Muka ada jawa banget, kita tetap menghargai sama lain, supaya tidak terpecah," katanya.
Sementara itu, selain membagikan bunga kepada pengendara, sepuluh perempuan itu juga membagikan secarik kertas untuk tidak mempercayai hoaks. Terlebih akhir-akhir ini hoaks merajalela di dunia maya.
Editor: Supriyadi
