Rabu, 19 November 2025


Dalam aksi tersebut, Gus Kholid sapaan akrabnya membacakan puisi balasan puisi Fadli Zon. Puisinya berjudul "Do'a Yang Tertukar Bukan Bangsa yg Tertukar" dibacakan didepan ribuan santri.

Puisi itu menggambar sosok Fadli Zon yang merupakan sosok terhormat. Ia menilai Fadli tidak mengajarkan kebaikan. Justru membuat gaduh. Mencelak seorang Kiai. Maka dari itu ia menilai puisi harus dibalas dengan puisi.

"Ini tadi saya buat langsung. Tak ada persiapan. Puisi ya harus dibalas dengan puisi," katanya.

Sementara itu, selepas membaca puisi ribuan santri mulai membubarkan diri. Mereka dengan tertib membubarkan diri dari alun-alun Simpang Tujuh Kudus.

Mereka sebelumnya menggelar aksi doa santri untuk kiai. Mereka protes terhadap puisi doa yang tertukar yang dibacakan oleh Politisi Fadli Zon.

Adapun puisi lengkap Kholid Budaya Pondok Kudus sebagai berikut:

Do'a Yang Tertukar Bukan Bangsa yangTertukar
 
Kau... 
Adalah orang terhormat
 
Kau.. 
Bukan mengajarkan kebaikan bertutur lisan
Kau binalkan sajakmu
Tanpa kau sadari telah melukai guruku
 
Kau menjadi dungu oleh tahtamu.. 
Kau robek keindahan  demokrasi negeri ini dengan cuitanmu
 
Cuitan sang bandar
Ketika kepongahanmu menjadikan bangsa yang damai menjadi tidak nyaman
 
Puisi Sajakmu bebas tak beradab Atau memang begitukah cara berbicara sang makelar yang biadab A'udzubilLahi minassaytonirojim  wamin su'i zonA'udzubilLahi minassaytonirojim  wamin su'i zonA'udzubilLahi minassaytonirojim  wamin su'i zonTilkal Ghoroni kul ula Setan-setan yang terkutukYang mengubah lidah nabiSetan-setan yang samaYang mengubah lidah kiai Untung saja kiai segera meralat doaSehingga Indonesia tak jadi tertukar AmerikaDan agama tak jadi tertukar dengan berhala Ya allah engkaulah hambaku.. Dan engkau lah tuhanku Aku terlalu berbahagiaAku terlalu berbahagia Sebab kiai segera meralat doaAku terlalu berbahagia Sehingga Indonesia tidak menjadi AmerikaDan agama tak tertukar dengan berhala 

Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler