Pemkab Kudus Lakukan Fogging Berantas Wabah Nyamuk Penyebab DBD
Dian Utoro Aji
Rabu, 6 Maret 2019 14:45:18
Salah satu desa yang menjadi sasaran
fogging hari ini di Desa Dersalam, Kecamatan Bae. Terlihat sejumlah petugas melakukan
fogging untuk memberantas nyamuk penyebab DBD.
“Sebelumnya di desa-desa lain juga kami melakukan fogging yang memang di desa itu terdapat kasus DBD,” kata Pemegang Program DBD Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Eko Hermanto, Rabu (6/3/2019).
Ia mengatakan, penyemprotan insektisida yang berlangsung selama ini adalah yang merupakan laporan rumah sakit. Namun juga ada pula laporan masyarakat bersama Puskesmas setempat.
“Hanya saja kalau
fogging ini hanya bersifat sementara ketika terjadi kasus, sedangkan langkah selanjutnya bisa ditindaklanjuti masyarakat dengan menjaga kebersihan lingkungan,” jelasnya.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam memerangi penyakit DBD dan tidak mengandalkan
fogging.“Karena pemberantasan sarang nyamuk jauh lebih efektif dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” katanya.Sementara itu, Kades Desa Dersalam Setya Gunawan Wahab Wahib mengatakan, dari pemerintah desa terus menggalakan PSN. Hal itu untuk mencegah terjadinya penyakit DBD.“Kami selaku pemerintah desa terus mengajak masyarakat untuk menggalakan menjaga kebersihan, menggalakan PSN guna mencegah terjadi wabah penyakit DBD,” tambahnya.
Editor: Supriyadi
Murianews, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus mulai melakukan penyemprotan insektisida (fogging) di sejumlah wilayah di Kudus, Rabu (6/3/2019). Hal itu dilakukan untuk memberantas nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD)
Salah satu desa yang menjadi sasaran fogging hari ini di Desa Dersalam, Kecamatan Bae. Terlihat sejumlah petugas melakukan fogging untuk memberantas nyamuk penyebab DBD.
“Sebelumnya di desa-desa lain juga kami melakukan fogging yang memang di desa itu terdapat kasus DBD,” kata Pemegang Program DBD Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Eko Hermanto, Rabu (6/3/2019).
Ia mengatakan, penyemprotan insektisida yang berlangsung selama ini adalah yang merupakan laporan rumah sakit. Namun juga ada pula laporan masyarakat bersama Puskesmas setempat.
“Hanya saja kalau fogging ini hanya bersifat sementara ketika terjadi kasus, sedangkan langkah selanjutnya bisa ditindaklanjuti masyarakat dengan menjaga kebersihan lingkungan,” jelasnya.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam memerangi penyakit DBD dan tidak mengandalkan fogging.
“Karena pemberantasan sarang nyamuk jauh lebih efektif dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” katanya.
Sementara itu, Kades Desa Dersalam Setya Gunawan Wahab Wahib mengatakan, dari pemerintah desa terus menggalakan PSN. Hal itu untuk mencegah terjadinya penyakit DBD.
“Kami selaku pemerintah desa terus mengajak masyarakat untuk menggalakan menjaga kebersihan, menggalakan PSN guna mencegah terjadi wabah penyakit DBD,” tambahnya.
Editor: Supriyadi