Rabu, 19 November 2025


Cak Nun mengatakan, hubungan dengan Allah harus tetap terjalin. Jangan sampai terpisah. Sebab, bertawakal kepada Allah tak harus pintar.

“Makanya yang harus pasti jangan sampai terpisah. Imammu tawakalmu kepada Allah SWT. Sak isa-isamu. Bertawakal tak harus pintar. Pinter malah isa nyalahke. Sing penting kowe tenanan karo Gusti Allah. (Pintar malah suka menyalahkan. Yang penting kita sungguh-sungguh bertawakal kepada Allah),” katanya.

Ia mengatakan, hubungan dengan Allah ada nikmat tersendiri. Nikmat itu melalui perantara Rasulullah. Yakni Nabi Muhammad SAW.

“Yang bisa menolong hidupmu, hidup orang se-Indonesia bahkan sedunia hanya Allah. Apabila Allah memperkenankan syafaat Rasulullah, itu berlaku di seluruh dunia. Sebab manusia akan ada pada zaman kehancuran. Semua gagal membawa kebaikan. Ulama gagal, kiai gagal, aku gagal, negara gagal, menteri gagal. Yang ada hanya kejelekan,” lanjutnya.

Lebih lanjut, akhir-akhir ini media massa juga pinter memberitakan yang jelek-jelek. Menurutnya, acara seperti ini tak akan keluar di koran. Karena media tak memiliki kemampuan menginformasikan kebaikan.

“Mereka ahlinya menyampaikan kebencian, ketidakbenaran, dan pembunuhan,” ujarnya.Oleh karena itu, Cak Nun berpesan supaya manusia jangan selalu mengeluh. Terpenting untuk selalu serius tawakal kepada Allah.“Kerja sing tenanan. Pancen kowe wis dodolan kopi. Wis kopi iku mbok tenanani. Kowe dadiya ahli kopi,” tandasnya. Reporter: Dian Utoro AjiEditor: Sypriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler