Rabu, 19 November 2025


Penampilan monolog Senandung Kereta Tua mengisahkan tentang seorang yang merasa sudah menjalani hidup panjang mulai senang bertutur kata. Ada kebanggaan masa lalu, ada kemirisan masa kini, ada harapan masa esok yang gemilang.

Seseorang yang merasa tua masih mampu berdiri di atas kaki sendiri dan melangkah sejak dini hari tanpa berpikir akan ke mana. Seseorang yang merasa tua semakin yakin bahwa kesepian adalah menjadi urusan masing masing dalam menyikapinya.

Selanjutnya, seseorang yang merasa tua masih punya keinginan untuk mendapat pengakuan. Sehingga dirinya merasa berguna. Barangkali tak banyak bisa disimpulkan di sini karena senandung Si yang merasa tua masih terus meninggikan suaranya seolah-olah masih mampu bernyanyi. Maka Si Tua datang dan ingin berbincang dari hati ke hati.

Ketua Badan Pekerja FASBuK Arfin AM mengatakan, setelah tahun lalu sukses bekerjasama dengan Shinef Production menghadirkan pertunjukan monolog Cut Nyak Dhien, pada edisi April 2019. Bulan ini FASBuK akan melaksanakan workshop teater dengan materi-materi latihan yang cocok untuk seorang aktor dan aktris teater.

Rudolf Puspa, sutradara Teater Keliling yang sudah berpuluh-puluh tahun melaksanakan pertunjukan baik dalam lingkup nasional maupun internasional.“Setidaknya telah tercatat lebih dari 200 naskah yang telah disutradai dan ribuan kali telah melaksanakan pementasan,” tutupnya. Reporter: Dian Utoro AjiEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler