Kamis, 20 November 2025


Dari pantauan di lapangan, sebuah alat berat sedang sibuk mengeruk lapisan sedimentasi. Hanya, proses normalisasi terlihat berlangsung lancar. Ini lantaran, sungai sedang tidak ada air sedikitpun yang menggenangi bendung itu.

Korlap Pintu Banjir Bendung Wilalung Noor Ali menjelaskan saat musim kemarau pihaknya memang sering melakukan normalisasi bendung Wilalung. Itu dilakukan karena, sungai mengalami sedimentasi, tahun ini sendimentasi diperkirakan hingga tiga meter.

“Kami sejak hari Selasa (23/7/2019) kemarin sudah mulai melakukan normalisasi sungai. Tujuannya untuk mengeruk lapisan sedimentasi pada pintu nomor, 6, 7, dan 8,” katanya saat ditemui di lapangan.

Ia mengatakan, rencana pengerukan pintu air Bendung Wilalung itu akan dilakukan hingga kedalaman kurang lebih tiga meter. Hal ini dilakukan karena pintu tersebut akan diperbaiki supaya berfungsi saat musim hujan datang.

“Harusnya lebih dalam lagi, karena sedimentasinya terbilang tebal. Kita usahan semaksimal mungkin. Kalau masalah waktu pengerjaan, ungkin sekitar dua pekan . Hanya, ada saatnya normalisasi pintu tidak bisa mengunakan alat dan harus menggunakan tenaga manusia,” paparnya.
“Harusnya lebih dalam lagi, karena sedimentasinya terbilang tebal. Kita usahan semaksimal mungkin. Kalau masalah waktu pengerjaan, ungkin sekitar dua pekan . Hanya, ada saatnya normalisasi pintu tidak bisa mengunakan alat dan harus menggunakan tenaga manusia,” paparnya.Setelah dilakukan pengerukan, lanjutnya, pintu air akan diperbaiki. Beruntung, Bendung Wilalung tidak berfungsi sebagai irigasi dan hanya jadi pintu banjir.  Dengan begitu, perbaikan bisa dilakukan dengan maksimal."Untungnya memang tidak digunakan irigasi. Jadi perbaikan tidak terburu-buru," tandasnya. Reporter: Dian Utoro AjiEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler