Wagub Jateng: Bahasa Arab Tak Kalah Penting dengan Bahasa Inggris
Dian Utoro Aji
Kamis, 19 September 2019 12:06:09
“Bahasa Arab ini tak kalah penting dengan bahasa Inggris ataupun bahasa Mandarin. Karena itu, bahasa arab ini perlu untuk dipelajari,” katanya saat menghadiri kemah bahasa arab yang digelar di Kudus, Kamis (19/9/2019).
Ia mengatakan, dari pemerintah provinsi sendiri ada upaya untuk mengembangkan bahasa Arab. Yakni dengan mendatangkan para ulama-ulama timur tengah datang ke Jawa Tengah. Tahun kemarin ada dua ulama, mereka mengajarkan agama Islam.
“Tahun ini nanti ada Habib Umar dan ulama arab lainnya. Sehingga kita akam lebih paham tentang bahasa arab. Islam di sini (di Arab) tak sekeras yang kita pahami,” ujarnya.
Tak hanya mendatangkan para ulama, pihaknya juga memberikan perhatian khusus bagi para guru bahasa Arab. Bahkan pihaknya sudah mengadakan diskusi dengan Persatuan Mahasiswa Bahasa Arab se-Indonesia (ITHLA) mengenai perhatian kepada para guru bahasa.
“Dengan langkah ini ke depan guru bahasa Arab bisa lebih baik,” ujarnya.
Ditambahkan dia, saat ini guru bahasa di Jawa Tengah jumlahnya ribuan. Sedangkan bahasa Arab sendiri sudah menjadi pelajaran yang ada di sekolah-sekolah. Baik menjadi pelajaran wajib, peminatan, hingga esktrakurikuler.“Bahasa Arab ini, di beberapa sekolah sudah memakai bahasa Arab. Ada yang diwajibkan, ada yang dianjurkan, dan ada yang diekstrakan. Sehingga ini menjadi perhatian bagi kami selaku pemerintah provinsi Jawa Tengah,” pungkasnya. Reporter: Dian Utoro AjiEditor: Supriyadi
MURIANEWS.com, Kudus – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin menilai bahasa Arab di Indonesia tak kalah penting dengan bahasa asing lainnya. Ini lantaran bahasa Arab juga menjadi salah satu bahasa asing yang sering digunakan di beberapa negara. Karena itu, bahasa Arab penting untuk dipelajari.
“Bahasa Arab ini tak kalah penting dengan bahasa Inggris ataupun bahasa Mandarin. Karena itu, bahasa arab ini perlu untuk dipelajari,” katanya saat menghadiri kemah bahasa arab yang digelar di Kudus, Kamis (19/9/2019).
Ia mengatakan, dari pemerintah provinsi sendiri ada upaya untuk mengembangkan bahasa Arab. Yakni dengan mendatangkan para ulama-ulama timur tengah datang ke Jawa Tengah. Tahun kemarin ada dua ulama, mereka mengajarkan agama Islam.
“Tahun ini nanti ada Habib Umar dan ulama arab lainnya. Sehingga kita akam lebih paham tentang bahasa arab. Islam di sini (di Arab) tak sekeras yang kita pahami,” ujarnya.
Tak hanya mendatangkan para ulama, pihaknya juga memberikan perhatian khusus bagi para guru bahasa Arab. Bahkan pihaknya sudah mengadakan diskusi dengan Persatuan Mahasiswa Bahasa Arab se-Indonesia (ITHLA) mengenai perhatian kepada para guru bahasa.
“Dengan langkah ini ke depan guru bahasa Arab bisa lebih baik,” ujarnya.
Ditambahkan dia, saat ini guru bahasa di Jawa Tengah jumlahnya ribuan. Sedangkan bahasa Arab sendiri sudah menjadi pelajaran yang ada di sekolah-sekolah. Baik menjadi pelajaran wajib, peminatan, hingga esktrakurikuler.
“Bahasa Arab ini, di beberapa sekolah sudah memakai bahasa Arab. Ada yang diwajibkan, ada yang dianjurkan, dan ada yang diekstrakan. Sehingga ini menjadi perhatian bagi kami selaku pemerintah provinsi Jawa Tengah,” pungkasnya.
Reporter: Dian Utoro Aji
Editor: Supriyadi