Kamis, 20 November 2025


"Kemarin 50 wirausaha baru tidak efektif. Terkesan hanya teori saja, bahkan hanya formalitas," katanya.

Ia mengatakan, program wirausaha baru itu diharapkan bisa merubah taraf hidup pesertanya. Salah satunya dengan mengembangkan usaha. Karena itu, Hartopo menginginkan agar Balai Latihan Kerja (BLK) tidak hanya teori saja melainkan ada barang jadi untuk usaha.

"Jadi ada prakteknya. Kami juga berharap ada kerja nyata di lapangan," ungkapnya.

"Misalnya ada yang minta jualan mie ayam. Kita berikan bantuan berupa barang, seperti gerobak atau barang lainya. Nah perputaran keuntungannya akan didapatkan mereka," ujarnya.

Sementara itu, Bambang Tri Wahyu, Kepala Disnaker Perinkop dan UKM Kabupaten Kudus mengaku siap memenuhi permintaan Plt Bupati Kudus tahun depan. Pihaknya juga tengah menyusun untuk penyusunan regulasi tentang bantuan yang sebelumnya uang diubah berupa barang.
Sementara itu, Bambang Tri Wahyu, Kepala Disnaker Perinkop dan UKM Kabupaten Kudus mengaku siap memenuhi permintaan Plt Bupati Kudus tahun depan. Pihaknya juga tengah menyusun untuk penyusunan regulasi tentang bantuan yang sebelumnya uang diubah berupa barang."Kita nunggu perubahan. Nanti juga Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Sehingga tahun depan bisa berupa barang," katanya.Seperti diketahui program wirausaha baru merupakan program unggulan pasangan Tamzil-Hartopo Bupati dan Wakil Bupati Kudus periode 2018-2023. Pada program itu ditargetkan setiap tahunnya dapat mencetak 500 wirausaha baru. Seriap wirausaha baru mendapatkan bantuan berupa uanh sebesar Rp 10 juta. Reporter: Dian Utoro AjiEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar