Permintaan Meningkat, Stok Air Bersih di BPBD Kudus Menipis
Dian Utoro Aji
Rabu, 2 Oktober 2019 15:34:44
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kudus Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, untuk stok air bersih di Kudus disediakan sebanyak 280 tangki dengan anggaran dari APBD sebanyak Rp 50 juta. Hanya, jumlah permintaan air bersih melebihi stok yang ada.
"Sampai sekarang total sudah ada 222 tangki air bersih sudah didroping. Padahal permintaan baru sejak 28 Agustus 2019 lalu,” ujarnya.
Ia mengatakan, permintaan air bersih setiap tahunnya melebih stok yang disediakan BPBD Kudus. Misalnya, pada tahun 2016 lalu ada sebanyak 600 tangki. Lalu tahun 2017 ada 500 tangki. Serta tahun 2018 kemarin ada 600 tangki.
“Artinya hingga dua kali lipat kebutuhan air bersih dari yang disediakan dari BPBD Kudus,” terangnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, BPBD juga berharap ada bantuan pihak kedua. Artinya ada pihak kedua yang dikerjakan untuk membantu droping air bersih. Seperti bantuan dari PMI Kabupaten Kudus hingga dari csr perusahaan-perusahaan yang ada di Kudus. Apalagi, musim kemarau tahun ini diperkirakan hingga akhir tahun.
“Sehingga ada csr ini bisa disampaikan oleh masyarakat. Tapi kalau masih tercukupi yang belum minta ke pihak kedua. Yang ada dulu saja,” kata dia.Oleh karena itu, BPBD Kudus berharap agar kesadaran masyarakat menyambung ke saluran PDAM. Apalagi, kata dia PDAM sudah merata di wilayah Kudus.“Harapannya masyarakat mulai sadar dengan ikut ke PDAM dan juga ke Pansimas,” kata dia. Reporter: Dian Utoro AjiEditor: Supriyadi
MURIANEWS.com, Kudus - Stok air bersih di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus mulai menipis. Hal ini terjadi setelah permintaan air bersih di Kudus mengalami peningkatan. Tercatat hingga kini sudah ada 15 desa yang mengalami kekurangan air bersih.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kudus Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, untuk stok air bersih di Kudus disediakan sebanyak 280 tangki dengan anggaran dari APBD sebanyak Rp 50 juta. Hanya, jumlah permintaan air bersih melebihi stok yang ada.
"Sampai sekarang total sudah ada 222 tangki air bersih sudah didroping. Padahal permintaan baru sejak 28 Agustus 2019 lalu,” ujarnya.
Ia mengatakan, permintaan air bersih setiap tahunnya melebih stok yang disediakan BPBD Kudus. Misalnya, pada tahun 2016 lalu ada sebanyak 600 tangki. Lalu tahun 2017 ada 500 tangki. Serta tahun 2018 kemarin ada 600 tangki.
“Artinya hingga dua kali lipat kebutuhan air bersih dari yang disediakan dari BPBD Kudus,” terangnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, BPBD juga berharap ada bantuan pihak kedua. Artinya ada pihak kedua yang dikerjakan untuk membantu droping air bersih. Seperti bantuan dari PMI Kabupaten Kudus hingga dari csr perusahaan-perusahaan yang ada di Kudus. Apalagi, musim kemarau tahun ini diperkirakan hingga akhir tahun.
“Sehingga ada csr ini bisa disampaikan oleh masyarakat. Tapi kalau masih tercukupi yang belum minta ke pihak kedua. Yang ada dulu saja,” kata dia.
Oleh karena itu, BPBD Kudus berharap agar kesadaran masyarakat menyambung ke saluran PDAM. Apalagi, kata dia PDAM sudah merata di wilayah Kudus.
“Harapannya masyarakat mulai sadar dengan ikut ke PDAM dan juga ke Pansimas,” kata dia.
Reporter: Dian Utoro Aji
Editor: Supriyadi