Kamis, 20 November 2025


“Wilayah Jati setiap tahunnya pasti ada kasus DBD. Maka kami berupaya ekstra untuk mencegah penyakit tersebut,” jelas Kepala UPT Puskesmas Jati Amad Mochamad, Sabtu (23/11/2019).

Ia mengatakan, salah satunya adalah selalu memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Dalam sosialisasiitu, pihaknya memberikan imbauan tentang kewaspadaan dan perhatian lebih kepada anak-anak. Karena anak-anak rentan menderita kasus DBD.

“Kami imbau agar orang tua selalu meningkatkan kewaspadaan dan perhatian yang lebih kepada anak-anak,” lanjutnya.

Untuk mencegah terjadi DBD menyerang anak-anak, pihaknya mengajak masyarakat untuk melakukan beberapa hal. Di antaranya, mengaktifkan kegiatan gotoyong royong Jumat bersih di lingkungan masing-masing. Ini karena nyamuk DB yang diluar rumah bisa menjadi potensi penyebab DBD.

Beriktunya, mengaktifkan pemberantas sarang nyamuk (PSN) dengan 6M. 6M yang dimaksud adalah menguras, menutup, memanfaatkan, mengganti, menaburkan, dan menghindari.
Beriktunya, mengaktifkan pemberantas sarang nyamuk (PSN) dengan 6M. 6M yang dimaksud adalah menguras, menutup, memanfaatkan, mengganti, menaburkan, dan menghindari.Seperti menguras bak mandi seminggu sekali, menutup penyimpanan air dengan rapat, memafaatkan kembali dan membuang sampah pada tempatnya, mengganti vas bungau, minuman burung setiap hari, menabur bubuk abate ke dalam genangan air.“Serta kurangi tempat untuk nyamuk hinggap. Seperti jangan menggantung baju bekas pakai, tutup ventilasi dan jendela dengan kasa nyamuk, hingga lindungi anggota keluarga tidur pagi dan siang hari dengan kelambu,” terangnya. Reporter: Dian Utoro AjiEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler