Rabu, 19 November 2025


Pemilik rumah Eka Laila Rahmawati mengatakan, sarang tawon tersebut diperkirakan sudah ada sejak satu bulan yang lalu. Menurutnya, sarang tawon tersebut cepat sekali menjadi besar dan dihuni banyak tawon.

“Awalnya seukuran anak ayam. Dalam waktu singkat menjadi sangat besar,” jelasnya.

Karena dikhawatirkan menyengat warga sekitar, pihak keluarga meminta bantuan kepada BPBD dan Damkar Kabupaten Kudus. Akhirnya, hari ini petugas BPBD dan petugas dari Damkar Kabupaten Kudus melakukan evakuasi.

“Kalau warga yang menjadi korban belum ada. Tapi khawatir saja infonya kan sengatan tawon ini bisa membuat orang kesakitan hingga meninggal. Tapi di sini belum ada. Semoga saja jangan lah,” ucapnya.

Komandan Regu Unit Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Kudus Sofyan Noor mengatakan, dalam sehari ini ada sebanyak tiga laporan tentang sarang tawon. Pertama laporan di Desa Megawon Kecamatan Jati, Desa Bacin Kecamatan Bae, dan Desa Jurang Kecamatan Gebog.

“Untuk penanganan tingkat bahayanya memang sebelumnya belum ada vaksin. Sehingga jadi sangat berbahaya ketika menyengat warga,” jelasnya.

Ia mengatakan, kebanyakan tawon vespa tersebut berada di permukiman warga. Sehingga ketika dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan akan menyengat warga sekitar.[caption id="attachment_177598" align="alignnone" width="1280"] Beberapa tawon berjenis vespa affinis yang mati saat proses evakuasi dari rumah warga. (MURIANEWS.com/Dian Utoro Aji)[/caption]“Kesulitannya tidak terlampau sulit. Cuman untuk melakukan evakuasi harus disiapkan jenis BBM, bensin, dan juga semprot nyamuk. Ini gunanya untuk menyemprotkan ke tawon vespa tersebut,” jelasnya.Hingga kini, belum ada korban jiwa akibat disengat tawon yang ada di Kudus. Pihaknya mengimbau untuk penanganan sejak dini. Ketika ada sarang tawon yang masih kecil untuk segera diatasi dan evakuasi. Reporter: Dian Utoro AjiEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler