Essa Irja, Perwira Perempuan Pertama Lulusan SMK Wisudha Karya Kudus
Dian Utoro Aji
Kamis, 19 Desember 2019 16:56:33
Essa diwisuda pada hari ini. Ia tepat diwisuda setelah menyelesaikan pendidikan pelayaran niaga ahli Nautika tingkat IV selama lima tahun. Ia pun menceritakan senang susahnya ketika sedang melaut.
“Ya banyak suka daripada dukanya. Tergantung orangnya. Kalau saya sebagai kapten atau dek di sebuah kapal. Saya yang mengoperasikan alat-alat kapal,” jelas gadis dari empat bersaudara itu.
Ia mengatakan, untuk menjadi seorang perwira pelayaran tidaklah mudah. Apalagi dia adalah seorang perempuan. Ia harus belajar dan berjuang untuk menuntut ilmu sebagai seorang pelayar perempuan.
Bahkan, awalnya dia bersama dua perempuan lainnya yang menimba ilmu menjadi perwira. Hanya, sampai dengan saat ini hanya tinggal dirinya saja dan 37 perwira laki-laki.
“Bisa bertahan sampai saya bersukur. Karena yang lain pada gugur. Saya bangga terhadap diri sendiri. Perjuangan di kapal bagi cewek, ini bener-bener berat. Selama satu tahun, harus bisa adaptasi pekerjaan mereka (laki-laki) juga,” ujarnya.
[caption id="attachment_179033" align="alignnone" width="1280"]

Essa Irja Claudia berfoto bersama rekan-rekannya usai diwisuda, Kamis (19/12/2019). (MURIANEWS.com/Dian Utoro Aji).[/caption]
Meskipun demikian ia bersyukur. Sekarang banyak perusahaan-perusahaan yang menawari dirinya untuk bekerja. Hanya ia mengaku akan bekerja di kapal
passenger ke luar negeri.
“Setelah ini kan ada perusahaan perusahaan yang bekerja sama dengan SMK. Mungki saya akan ikut kepada mereka. Ke kapal
passenger ke luar negeri,” ujarnya.
Selama belajar lima tahun ini, cukup banyak pelajar yang ia dapatkan. Berawal dari berkhayal sampai dengan akhirnya bisa mengoperasikan mesin-mesin alat navogasi di sebauh kapal.
“Banyak ilmu. Tanpa bapak ibu guru tidak seperti ini,” ujarnya.Orang tua Essa, Jaya Senopati (45) mengaku bangga dengan anaknya tersebut. Dari pihak keluarga memang sebelumnya mendukung cita-cita yang diinginkan oleh Essa yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara.“Kami selalu menyuport karena dia kepinginnya seperti itu,” jelasnya.Sementara itu, Kepala SMK Wisuda Karya Fachrudin mengatakan, pertama mengucapkan selamat kepada 38 perwira yang baru diwisuda pada Kamis (19/12/2019) ini. Ada dua jurusan perwira pelayaran niaga ahli Nautika tingkat IV dan ahli teknika tingkat IV SMK Wisudha Karya Kudus.“Mengawali pendidikan ada sebanyak 44 angkatan pendidikan profesi. Melakukan proses praktek belayar. Kemudian ada beberapa yang tidak lanjut. Hingga akhirnya yang melakukan pendidikan profesi sebanyak 38 siswa. Dari 38 lanjut dan akhirnya diwisuda,” jelasnya.Terkait dengan sosok Essa, menurutnya siswanya itu dikenal sudah memiliki potensi sejak awal masuk sekolah. Bahkan Essa sejak kelas 10 sudah menjadi ikon untuk mempopulerkan pelayaran di SMK Wisudha Karya Kudus.“Bersangkutan percaya diri sudah sangat luar biasa. Saya melihat bagus untuk seorang perwira,” tandasnya. Reporter: Dian Utoro AjiEditor: Supriyadi
MURIANEWS.com, Kudus - Essa Irja Claudia menjadi satu –satunya perwira pelayaran perempuan niaga ahli Nautika tingkat IV dan ahli teknika tingkat IV SMK Wisudha Karya Kudus yang diwisuda pada Kamis (19/12/2019). Essa mencatatkan diri sebagai perempuan pertama dan angkatan pertama dari perwira pelayaran yang ada di SMK tersebut.
Essa diwisuda pada hari ini. Ia tepat diwisuda setelah menyelesaikan pendidikan pelayaran niaga ahli Nautika tingkat IV selama lima tahun. Ia pun menceritakan senang susahnya ketika sedang melaut.
“Ya banyak suka daripada dukanya. Tergantung orangnya. Kalau saya sebagai kapten atau dek di sebuah kapal. Saya yang mengoperasikan alat-alat kapal,” jelas gadis dari empat bersaudara itu.
Ia mengatakan, untuk menjadi seorang perwira pelayaran tidaklah mudah. Apalagi dia adalah seorang perempuan. Ia harus belajar dan berjuang untuk menuntut ilmu sebagai seorang pelayar perempuan.
Bahkan, awalnya dia bersama dua perempuan lainnya yang menimba ilmu menjadi perwira. Hanya, sampai dengan saat ini hanya tinggal dirinya saja dan 37 perwira laki-laki.
“Bisa bertahan sampai saya bersukur. Karena yang lain pada gugur. Saya bangga terhadap diri sendiri. Perjuangan di kapal bagi cewek, ini bener-bener berat. Selama satu tahun, harus bisa adaptasi pekerjaan mereka (laki-laki) juga,” ujarnya.
[caption id="attachment_179033" align="alignnone" width="1280"]

Essa Irja Claudia berfoto bersama rekan-rekannya usai diwisuda, Kamis (19/12/2019). (MURIANEWS.com/Dian Utoro Aji).[/caption]
Meskipun demikian ia bersyukur. Sekarang banyak perusahaan-perusahaan yang menawari dirinya untuk bekerja. Hanya ia mengaku akan bekerja di kapal
passenger ke luar negeri.
“Setelah ini kan ada perusahaan perusahaan yang bekerja sama dengan SMK. Mungki saya akan ikut kepada mereka. Ke kapal
passenger ke luar negeri,” ujarnya.
Selama belajar lima tahun ini, cukup banyak pelajar yang ia dapatkan. Berawal dari berkhayal sampai dengan akhirnya bisa mengoperasikan mesin-mesin alat navogasi di sebauh kapal.
“Banyak ilmu. Tanpa bapak ibu guru tidak seperti ini,” ujarnya.
Orang tua Essa, Jaya Senopati (45) mengaku bangga dengan anaknya tersebut. Dari pihak keluarga memang sebelumnya mendukung cita-cita yang diinginkan oleh Essa yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara.
“Kami selalu menyuport karena dia kepinginnya seperti itu,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala SMK Wisuda Karya Fachrudin mengatakan, pertama mengucapkan selamat kepada 38 perwira yang baru diwisuda pada Kamis (19/12/2019) ini. Ada dua jurusan perwira pelayaran niaga ahli Nautika tingkat IV dan ahli teknika tingkat IV SMK Wisudha Karya Kudus.
“Mengawali pendidikan ada sebanyak 44 angkatan pendidikan profesi. Melakukan proses praktek belayar. Kemudian ada beberapa yang tidak lanjut. Hingga akhirnya yang melakukan pendidikan profesi sebanyak 38 siswa. Dari 38 lanjut dan akhirnya diwisuda,” jelasnya.
Terkait dengan sosok Essa, menurutnya siswanya itu dikenal sudah memiliki potensi sejak awal masuk sekolah. Bahkan Essa sejak kelas 10 sudah menjadi ikon untuk mempopulerkan pelayaran di SMK Wisudha Karya Kudus.
“Bersangkutan percaya diri sudah sangat luar biasa. Saya melihat bagus untuk seorang perwira,” tandasnya.
Reporter: Dian Utoro Aji
Editor: Supriyadi