Kamis, 20 November 2025


“Untuk Museum Kretek ini sudah ramai sejak 20 Desember hingga saat ini. Banyak wisatawan yang datang jumlahnya bahkan selalu meningkat setiap harinya,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Kretek Kabupaten Kudus, Kasman Sutiyono.

Ia menyebutkan, di hari biasa jumlah pengunjung ke museum paling hanya sekitar 100 orang saja. Hanya setelah musim liburan tiba, jumlah wisatawan yang datang bisa mencapai 400 pengunjung dalam sehari.

“Mulai dari 20 Desember hingga kemarin ada 4.000 hingga 5.000 lebih pengunjung ke museum Kretek,” jelasnya.

Apalagi, museum kretek buka setiap hari. Peningkatan jumlah wisatawan diperkirakan akan terus bertambah, mengingat musim liburan hingga awal Januari 2020 nanti. “Minggu ini kemungkinan bisa meningkat lagi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, para wisatawan yang berkunjung ke museum Kretek disuguhkan dengan sejarah panjang kretek di Indonesia. Mulai dari produksi rokok zaman dulu, perkembangan rokok di Indonesia, hingga barang-barang peninggalan tentang rokok lengkap ada di sini.

Museum yang diresmikan Gubernur Jawa Tengah Soepardjo Roestam pada 3 Oktober 1986 ini adalah satu-satunya museum rokok di Indonesia. Di atas lahan seluas 2,5 hektare itu,  Museum Kretek menyuguhkan jejak kekayaan Nusantara berupa produk rokok yang mendunia.Sementara itu, salah satu pengunjung Ferdiana mengatakan, sengaja datang ke museum kretek. Selain refresing ke museum tersebut bisa belajar tentang sejarah rokok di Kudus.“Asik bisa belajar tentang sejarah rokok dari jaman ke jaman,” tambahnya. Reporter: Dian Utoro AjiEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler