Serap Masukan Masyarakat, Pemkab Kudus Gelar Konsultasi Publik RKPD 2021
Dian Utoro Aji
Kamis, 6 Februari 2020 13:43:41
Sejumlah komponen masyarakat dihadirkan. Dalam kegiatan ini dipaparkan program prioritas pembangunan di Kabupaten Kudus tahun 2021.
Sekda Kudus Sam'ani Intaktoris mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan program prioritas daerah dapat diketahui secara luas dan mendapatkan masukan dari masyarakat.
"Masukan dari peserta rapat dan komitmen perangkat daerah menjadi implementasi arah kebijakan, sasaran, program dan kegiatan pembangunan. Tujuannya untuk mencapai target serta penyelesaian masalah krusial," ujarnya.
Kepala Bappeda Kudus Sudjatmiko mengatakan, Kudus mempunyai jumlah penduduk sebanyak 861.430 jiwa. Mereka tersebar di sembilan kecamatan, 123 desa dan sembilan kelurahan.
Pada sektor industri, bidang pengolahan tembakau menjadi penopang utama. Yakni di angka 73,44 persen. Sedangkan industri nontembakau di angka 7,07 persen.
Kemudian sektor perdagangan sebanyak 5,41 persen. Konstruksi 3,46 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan 2,22 persen, serta di sektor lainnya 8,20 persen. "Artinya sektor tembakau masih sebagai penunjang di Kudus," katanya.
Ia juga memaparkan tentang angka kemiskinan di Kudus yang mengalami penurunan. Disebutkan angka kemiskinan saat ini berada di angka 6,68 persen, turun dibandingkan tahun sebelumnya yang 6,69 persen. "Untuk laju pertumbuhan ekonomi di Kudus saat ini diangka 3,24 persen," ujarnya.Menurutnya, ada beberapa isu strategi pembangunan daerah. Mulai dari kualitas dan daya saing sumber daya manusia, tata kelola pemerintah, kamtibmas, hingga perekonomian.Ditambahkan, ada beberapa upaya untuk mencapai target berdasarkan RPJMD 2018-2023. Seperti perbaikan kualitas dan mutu pendidikan, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di sektor ekonomi."Sedangkan untuk upaya mengatasi pengangguran di antaranya pendidikan vokasi di Balai Pelatihan Kerja (BLK), ada juga program ekonomi kreatif," jelasnya. Reporter: Dian Utoro AjiEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Kudus - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menggelar konsultasi publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2021 di Pendapa Kabupaten Kudus, Kamis (6/2/2020). Kegiatan untuk meminta masukan kepada stakeholder terkait.
Sejumlah komponen masyarakat dihadirkan. Dalam kegiatan ini dipaparkan program prioritas pembangunan di Kabupaten Kudus tahun 2021.
Sekda Kudus Sam'ani Intaktoris mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan program prioritas daerah dapat diketahui secara luas dan mendapatkan masukan dari masyarakat.
"Masukan dari peserta rapat dan komitmen perangkat daerah menjadi implementasi arah kebijakan, sasaran, program dan kegiatan pembangunan. Tujuannya untuk mencapai target serta penyelesaian masalah krusial," ujarnya.
Kepala Bappeda Kudus Sudjatmiko mengatakan, Kudus mempunyai jumlah penduduk sebanyak 861.430 jiwa. Mereka tersebar di sembilan kecamatan, 123 desa dan sembilan kelurahan.
Pada sektor industri, bidang pengolahan tembakau menjadi penopang utama. Yakni di angka 73,44 persen. Sedangkan industri nontembakau di angka 7,07 persen.
Kemudian sektor perdagangan sebanyak 5,41 persen. Konstruksi 3,46 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan 2,22 persen, serta di sektor lainnya 8,20 persen. "Artinya sektor tembakau masih sebagai penunjang di Kudus," katanya.
Ia juga memaparkan tentang angka kemiskinan di Kudus yang mengalami penurunan. Disebutkan angka kemiskinan saat ini berada di angka 6,68 persen, turun dibandingkan tahun sebelumnya yang 6,69 persen. "Untuk laju pertumbuhan ekonomi di Kudus saat ini diangka 3,24 persen," ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa isu strategi pembangunan daerah. Mulai dari kualitas dan daya saing sumber daya manusia, tata kelola pemerintah, kamtibmas, hingga perekonomian.
Ditambahkan, ada beberapa upaya untuk mencapai target berdasarkan RPJMD 2018-2023. Seperti perbaikan kualitas dan mutu pendidikan, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di sektor ekonomi.
"Sedangkan untuk upaya mengatasi pengangguran di antaranya pendidikan vokasi di Balai Pelatihan Kerja (BLK), ada juga program ekonomi kreatif," jelasnya.
Reporter: Dian Utoro Aji
Editor: Ali Muntoha