Dalam orasinya di depan Kantor Bupati Rembang, Dwi Joko Supriyanto, salah satu tokoh Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem menyampaikan, bahwa warga Rembang, khususnya yang berada di Ring I Pabrik Semen Indonesia selama ini berdiam diri bukan tidak setuju.
"Kita berdiam diri bukannya tak setuju dengan pabrik semen. Tetapi, setelah adanya isu bahwa pabrik semen akan ditutup, maka kami harus berbuat. Karena, hal itu sangat meresahkan masyarakat,” ujarnya.
Dengan adanya isu penutupan pabrik semen yang semakin kencang tersebut, dirinya bersama ribuan warga kemudian melakukan aksi damai untuk mendukung beroperasinya pabrik semen. "Gerakan ini merupakan satu tekat warga Rembang, untuk bersatu mendukung pabrik semen. Kami ingin sejahtera, sebab kami sudah lama mengalami kemiskinan. Dengan berdirinya pabrik, kami juga ingin bisa sejajar dengan daerah lain. Seperti halnya Kudus dan sekitarnya," ungkapnya.
Murianews,Rembang – Setelah berkumpul di Alun-alun Rembang, ribuan warga yang pro dengan pendirian pabrik semen di Rembang, kemudian berjalan kaki menuju Kantor Bupati Rembang dan DPRD, Kamis (22/12/2016).
Dalam orasinya di depan Kantor Bupati Rembang, Dwi Joko Supriyanto, salah satu tokoh Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem menyampaikan, bahwa warga Rembang, khususnya yang berada di Ring I Pabrik Semen Indonesia selama ini berdiam diri bukan tidak setuju.
"Kita berdiam diri bukannya tak setuju dengan pabrik semen. Tetapi, setelah adanya isu bahwa pabrik semen akan ditutup, maka kami harus berbuat. Karena, hal itu sangat meresahkan masyarakat,” ujarnya.
Dengan adanya isu penutupan pabrik semen yang semakin kencang tersebut, dirinya bersama ribuan warga kemudian melakukan aksi damai untuk mendukung beroperasinya pabrik semen. "Gerakan ini merupakan satu tekat warga Rembang, untuk bersatu mendukung pabrik semen. Kami ingin sejahtera, sebab kami sudah lama mengalami kemiskinan. Dengan berdirinya pabrik, kami juga ingin bisa sejajar dengan daerah lain. Seperti halnya Kudus dan sekitarnya," ungkapnya.
Baca juga : Massa Pro Pabrik Semen Mulai Berdatangan di Alun-alun Rembang
Editor : Kholistiono