Embung Tempat Calon Pengantin di Rembang Tewas, Sudah Dipasang Papan Peringatan
Edy Sutriyono
Minggu, 25 Desember 2016 19:45:58
Embung yang menjadi lokasi kejadian dan ada di desa tempat tinggal korban itu, menurut Kapolsek Sulang AKP Haryanto, sudah dipasangi papan peringatan sebelumnya.
”Kita sudah cek di lokasi, dan ternyata ada papan peringatan di embung tersebut. Yakni larangan untuk memancing maupun mandi di sana,” jelasnya, Minggu (25/12/2016).
Papan peringatan itu dipasang di lokasi, karena embung sendiri memiliki kedalaman yang cukup dalam. Korban sendiri tewas karena tidak bisa tenggelam, di embung yang berkedalaman tiga meter tersebut.
”Seharusnya papan peringatan ini, bisa dipatuhi warga. Karena bahaya yang bisa menimpa bagi siapa saja yang beraktivitas di embung. Sehingga papan imbauan itu dipasang supaya bisa menjadi peringatan,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Supini tewas setelah bermaksud mandi di embung desa setempat. Perempuan yang rencananya hendak menikah pada 16 Januari 2017 itu, mandi setelah melihat calon suaminya bernama Mugiyanto (25), juga mandi di lokasi yang sama. Meski letaknya berjauhan.
Kapolsek mengatakan, korban tewas terpeleset di embung, saat bermaksud hendak mandi di sana, pada Minggu (25/12/2016) sekitar pukul 10.00 WIB. ”Korban terpeleset, jatuh ke embung, namun tidak bisa berenang. Sehingga tenggelam di embung yang berkedalaman tiga meter itu,” tuturnya.
Pagi itu, Supini bersama kerabatnya bernama Siti Riyana, bermaksud mengirim bekal makanan kepada ayahnya, yang sedang bekerja di sawah. Posisi sawah sendiri berada di seberang embung. Saat hendak melintasi embung, Supini ternyata melihat calon suaminya yang juga warga Desa Kerep, sedang mandi di embung tersebut. ”Tapi posisi mandinya calon suami korban, ada di sebelah utara embung,” jelas kapolsek.Namun tidak dinyana kemudian jika korban malah terpeleset, karena kondisi tanah embung yang licin dan gembur. Korban lantas terjebur ke dalam embung. Hanya saja, karena korban tidak bisa berenang, korban lantas tenggelam ke dalam embung.”Diduga korban ini tidak bisa berenang. Sedangkan kerabatnya tadi, berteriak meminta tolong setelah melihat korban tenggelam. Bahkan, kerabatnya bernama Siti Riyana tadi, sempat pingsan karena panik,” terang kapolsek.Calon suami korban yang berada pada jarak 75 meter, juga tidak bisa berbuat banyak. Jarak yang cukup jauh itu, menghambat sang calon suami untuk menolong korban.”Sekitar 15 menit setelah korban tenggelam, dia sempat muncul ke permukaan, dalam kondisi kelabakan. Namun saat dievakuasi, lima menit kemudian korban sudah tidak bernyawa,” jelas kapolsek.Setelah dievakuasi, dipastikan korban meninggal murni karena kehabisan nafas di dalam air. Tidak didapati luka di bagian tubuh korban. ”Hanya luka di bagian pelipis kiri korban, yang itu diduga karena benturan dengan batu saat korban terpeleset,” jelasnya.
Editor: Merie
Murianews, Rembang – Nasib yang menimpa calon pengantin bernama Supini (24), warga RT 2/RW 3, Dukuh Seren Wetan, Desa Seren, Kecamatan Sulang, yang tewas di embung, memang tragis. Namun, rupanya sudah ada papan peringatan di lokasi kejadian.
Embung yang menjadi lokasi kejadian dan ada di desa tempat tinggal korban itu, menurut Kapolsek Sulang AKP Haryanto, sudah dipasangi papan peringatan sebelumnya.
”Kita sudah cek di lokasi, dan ternyata ada papan peringatan di embung tersebut. Yakni larangan untuk memancing maupun mandi di sana,” jelasnya, Minggu (25/12/2016).
Papan peringatan itu dipasang di lokasi, karena embung sendiri memiliki kedalaman yang cukup dalam. Korban sendiri tewas karena tidak bisa tenggelam, di embung yang berkedalaman tiga meter tersebut.
”Seharusnya papan peringatan ini, bisa dipatuhi warga. Karena bahaya yang bisa menimpa bagi siapa saja yang beraktivitas di embung. Sehingga papan imbauan itu dipasang supaya bisa menjadi peringatan,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Supini tewas setelah bermaksud mandi di embung desa setempat. Perempuan yang rencananya hendak menikah pada 16 Januari 2017 itu, mandi setelah melihat calon suaminya bernama Mugiyanto (25), juga mandi di lokasi yang sama. Meski letaknya berjauhan.
Kapolsek mengatakan, korban tewas terpeleset di embung, saat bermaksud hendak mandi di sana, pada Minggu (25/12/2016) sekitar pukul 10.00 WIB. ”Korban terpeleset, jatuh ke embung, namun tidak bisa berenang. Sehingga tenggelam di embung yang berkedalaman tiga meter itu,” tuturnya.
Pagi itu, Supini bersama kerabatnya bernama Siti Riyana, bermaksud mengirim bekal makanan kepada ayahnya, yang sedang bekerja di sawah. Posisi sawah sendiri berada di seberang embung. Saat hendak melintasi embung, Supini ternyata melihat calon suaminya yang juga warga Desa Kerep, sedang mandi di embung tersebut. ”Tapi posisi mandinya calon suami korban, ada di sebelah utara embung,” jelas kapolsek.
Namun tidak dinyana kemudian jika korban malah terpeleset, karena kondisi tanah embung yang licin dan gembur. Korban lantas terjebur ke dalam embung. Hanya saja, karena korban tidak bisa berenang, korban lantas tenggelam ke dalam embung.
”Diduga korban ini tidak bisa berenang. Sedangkan kerabatnya tadi, berteriak meminta tolong setelah melihat korban tenggelam. Bahkan, kerabatnya bernama Siti Riyana tadi, sempat pingsan karena panik,” terang kapolsek.
Calon suami korban yang berada pada jarak 75 meter, juga tidak bisa berbuat banyak. Jarak yang cukup jauh itu, menghambat sang calon suami untuk menolong korban.
”Sekitar 15 menit setelah korban tenggelam, dia sempat muncul ke permukaan, dalam kondisi kelabakan. Namun saat dievakuasi, lima menit kemudian korban sudah tidak bernyawa,” jelas kapolsek.
Setelah dievakuasi, dipastikan korban meninggal murni karena kehabisan nafas di dalam air. Tidak didapati luka di bagian tubuh korban. ”Hanya luka di bagian pelipis kiri korban, yang itu diduga karena benturan dengan batu saat korban terpeleset,” jelasnya.
Editor: Merie