Wisata Alam Hutan Mangrove di Rembang Bakal Ditambah Fasilitas Tahun Depan
Edy Sutriyono
Kamis, 29 Desember 2016 08:15:19
"Wisata alam ini juga masih butuh fasilitas yang baik lagi. Supaya para wisatawan bisa lebih nyaman, bisa lebih senang bila berkunjung kemari," kata Sahal, Rabu (28/12/2016).
Rencananya, wisata alam yang dikembangkan oleh warga Dukuh Kaliuntu sejak tiga tahun silam ini, akan diberikan tambahan fasilitas berupa gazebo dan penambahan jembatan atau tracking sepanjang 400 meter.
"Yang akan kita tambah fasilitas di tahun depan yakni gazebo untuk tempat istirahat para wisatwan. Selain itu juga ada penambahan tracking atau jembatan sepanjang 400 meter yang nantinya bisa menghubungkan wilayah Desa Pasarbanggi itu sendiri," bebernya.
Sementara itu, disinggung mengenai modal untuk penambahan fasilitas tersebut, pihaknya mengutarakan bahwa akan diambilkan dari dana desa. "Untuk penambahan itu telah dianggarkan dari dana desa. Selain itu, dari penghasilan penjulan tiket masuk, nantinya juga bisa dikembalikan lagi ke desa. Sehingga bisa saling mendukung," ungkapnya.
Dia melanjutkan, selama ini hasil penjualan tiket masuk bagi wisatawan itu hanya menggantungkan tiket masuk per kendaraan saja. Yakni dengan rincian itu sepeda motor Rp 5 ribu, mobil pribadi Rp 10 ribu, travel atau bus mini Rp 15 ribu, bus pariwisata sebesar Rp 20 ribu."Untuk tiket masuk memang kita menerapkan hanya per kendaraan dan bukan per seorangan. Sebab dengan tiket masuk per kendaraan kita bisa meringankan beban wisatawan," ucapnya.Perlu diketahui, untuk hasil pemasukan dari tiket tersebut nantinya akan dibagi menjadi tiga bagian. Yakni akan diserahkan ke kas desa, kas perawatan, serta kas untuk parkir.Kemudian, mengenai pedagang kaki lima yang ada di tempat tersebut, pihaknya mengaku bahwa mayoritas pedagang rata-rata dari warga Dukuh Kaliuntu sendiri. "Untuk pedagangnya, memang kita khususkan untuk warga Dukuh Kaliuntu sendiri. Dan di setiap tanggal 20, kita kumpulkan di balai pertemuan untuk rapat rutin. Baik itu membahas kemajuan wisata, harga dan lainnya. Supaya nantinya pengelola dan warga di area wisata ini dikenal dengan baik, ramah dan harga makanannya juga terjangkau," ujarnya.
Editor : Kholistiono
Murianews,Rembang - Ketua pengelola wisata alam hutan mangrove yang berada di Dukuh Kaliuntu, Desa Pasarbanggi, Kecamatan Rembang, M. Sahal mengatakan, hutan mangrove yang kini juga menjadi destinasi wisata di Rembang masih butuh banyak pembenahan.
"Wisata alam ini juga masih butuh fasilitas yang baik lagi. Supaya para wisatawan bisa lebih nyaman, bisa lebih senang bila berkunjung kemari," kata Sahal, Rabu (28/12/2016).
Rencananya, wisata alam yang dikembangkan oleh warga Dukuh Kaliuntu sejak tiga tahun silam ini, akan diberikan tambahan fasilitas berupa gazebo dan penambahan jembatan atau tracking sepanjang 400 meter.
"Yang akan kita tambah fasilitas di tahun depan yakni gazebo untuk tempat istirahat para wisatwan. Selain itu juga ada penambahan tracking atau jembatan sepanjang 400 meter yang nantinya bisa menghubungkan wilayah Desa Pasarbanggi itu sendiri," bebernya.
Sementara itu, disinggung mengenai modal untuk penambahan fasilitas tersebut, pihaknya mengutarakan bahwa akan diambilkan dari dana desa. "Untuk penambahan itu telah dianggarkan dari dana desa. Selain itu, dari penghasilan penjulan tiket masuk, nantinya juga bisa dikembalikan lagi ke desa. Sehingga bisa saling mendukung," ungkapnya.
Dia melanjutkan, selama ini hasil penjualan tiket masuk bagi wisatawan itu hanya menggantungkan tiket masuk per kendaraan saja. Yakni dengan rincian itu sepeda motor Rp 5 ribu, mobil pribadi Rp 10 ribu, travel atau bus mini Rp 15 ribu, bus pariwisata sebesar Rp 20 ribu.
"Untuk tiket masuk memang kita menerapkan hanya per kendaraan dan bukan per seorangan. Sebab dengan tiket masuk per kendaraan kita bisa meringankan beban wisatawan," ucapnya.
Perlu diketahui, untuk hasil pemasukan dari tiket tersebut nantinya akan dibagi menjadi tiga bagian. Yakni akan diserahkan ke kas desa, kas perawatan, serta kas untuk parkir.
Kemudian, mengenai pedagang kaki lima yang ada di tempat tersebut, pihaknya mengaku bahwa mayoritas pedagang rata-rata dari warga Dukuh Kaliuntu sendiri. "Untuk pedagangnya, memang kita khususkan untuk warga Dukuh Kaliuntu sendiri. Dan di setiap tanggal 20, kita kumpulkan di balai pertemuan untuk rapat rutin. Baik itu membahas kemajuan wisata, harga dan lainnya. Supaya nantinya pengelola dan warga di area wisata ini dikenal dengan baik, ramah dan harga makanannya juga terjangkau," ujarnya.
Editor : Kholistiono