PNS di Rembang Wajib Pakai Bright Gas Mulai Januari 2017
Edy Sutriyono
Kamis, 29 Desember 2016 10:00:55
Para PNS diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas agar beralih dari penggunaan elpiji bersubsidi kemasan tiga kilogram ke bright gas, nonsubsidi. Selain itu, nantinya elpiji 3 kg juga bisa terfokus oleh masyarakat biasa.
"Masyarakat perlu mengenal terlebih dahulu bright gas agar tahu kelebihan dan kekurangan dari elpiji keluaran baru Pertamina ini. Untuk itu pemakaian itu dimulai dari PNS dulu, sehingga muncul rasa ingin tahu masyarakat untuk mencoba,” ujar Bayu.
Menurutnya, jika masyarakat sudah tertarik, baru akan dibuat imbauan melalui surat edaran ke masing-masing kecamatan. Sementara itu, untuk elpiji subsidi hanya diperuntukkan bagi warga kurang mampu.
Dia melanjutkan, masyarakat yang mempunyai ekonomi menengah ke atas mestinya tidak pakai elpiji subsidi yang tiga kilogram, supaya tidak terjadi kelangkaan. Oleh sebab itu, Pertamina menghadirkan bright gas untuk masyarakat yang ekonomi golongan menengah ke atas, seperti halnya PNS tersebut.
Pemda Rembang juga akan berencana menambah agen elpiji. Sehingga nantinya masing-masing satu di setiap kecamatan dan pangkalan di tiap desa.Sales Executive Pertamina Gas Domestik Region IV Semarang Agung Nurhananto Putro mengatakan, konsumsi elpiji subsidi tiga kilogram di Kabupaten Rembang tumbuh 1,3 persen pada 2016 ini.“Dibandingkan dengan tahun2015, peningkatan konsumsi elpiji subsidi tiga kilogram di Rembang mencapai 15 persen. Diperkirakan hingga Desember nanti, konsumsinya tidak over target 13.509 matrik ton,” katanya.
Editor : Kholistiono
Murianews, Rembang - Para pegawai negeri sipil (PNS) di Rembang diwajibkan untuk memakai bright gas elpiji ukuran 5,5 kilogram per 1 Januari 2017 mendatang. Hal tersebut diutarakan oleh Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto saat memberikan arahan pada acara rapat koordinasi penataan pangkalan elpiji 3 Kg di Lantai IV kantor Bupati Rembang, Rabu (28/12/2016).
Para PNS diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas agar beralih dari penggunaan elpiji bersubsidi kemasan tiga kilogram ke bright gas, nonsubsidi. Selain itu, nantinya elpiji 3 kg juga bisa terfokus oleh masyarakat biasa.
"Masyarakat perlu mengenal terlebih dahulu bright gas agar tahu kelebihan dan kekurangan dari elpiji keluaran baru Pertamina ini. Untuk itu pemakaian itu dimulai dari PNS dulu, sehingga muncul rasa ingin tahu masyarakat untuk mencoba,” ujar Bayu.
Menurutnya, jika masyarakat sudah tertarik, baru akan dibuat imbauan melalui surat edaran ke masing-masing kecamatan. Sementara itu, untuk elpiji subsidi hanya diperuntukkan bagi warga kurang mampu.
Dia melanjutkan, masyarakat yang mempunyai ekonomi menengah ke atas mestinya tidak pakai elpiji subsidi yang tiga kilogram, supaya tidak terjadi kelangkaan. Oleh sebab itu, Pertamina menghadirkan bright gas untuk masyarakat yang ekonomi golongan menengah ke atas, seperti halnya PNS tersebut.
Pemda Rembang juga akan berencana menambah agen elpiji. Sehingga nantinya masing-masing satu di setiap kecamatan dan pangkalan di tiap desa.
Sales Executive Pertamina Gas Domestik Region IV Semarang Agung Nurhananto Putro mengatakan, konsumsi elpiji subsidi tiga kilogram di Kabupaten Rembang tumbuh 1,3 persen pada 2016 ini.
“Dibandingkan dengan tahun2015, peningkatan konsumsi elpiji subsidi tiga kilogram di Rembang mencapai 15 persen. Diperkirakan hingga Desember nanti, konsumsinya tidak over target 13.509 matrik ton,” katanya.
Editor : Kholistiono