Pemasangan Tarif Harga Makanan Dinilai Bisa Menambah Kepercayaan Pengunjung
Edy Sutriyono
Senin, 2 Januari 2017 19:00:09
Marni, salah satu penjual ikan bakar di Kawasan Pantai Kartini misalnya. Menurutnya, dengan adanya pemasangan tarif menu makanan, bisa memberi kepercayaan kepada pengunjung."Ya,setidaknya bisa membuat kepercayaan para pengunjung," kata Marni.
Meski dirinya saat ini belum memasang daftar harga di warungnya, namun hal tersebut tak membuat pengaruh para konsumen. "Saya memang belum memasang itu. Sebab, rata-rata pengunjung dan langganan saya juga orang Jeprara sendiri, jadi sudah tahu," ungkapnya.
Dia melanjutkan, dengan mencuatnya berita mengenai mahalnya makanan di salah satu warung di lokasi wisata Pantai Bandengan, dirinya juga tak mau ambil pusing. Karena, hal tersebut tidak berpengaruh terhadap menurunnya omzet, apalagi kebanyakan pelanggannya dari Jepara sendiri.
Pada hari biasanya, katanya, dirinya bisa menghabiskan sekitar 20 hingga 25 kilogram setiap harinya. Untuk satu kilogram, biasa dihargai Rp 90 ribu hingga Rp 120 ribu. Sedangkan, untuk musim liburan, dirinya bisa menghabiskan 0,5 kuintal per hari.Sementara itu, salah seorang pemilik warung di area wisata Pantai Bandengan mengatakan, jika pemasangan harga menu makanan itu sangat perlu. "Kalau untuk itu memang perlu, tapi pemasangan harga itu juga harus bisa selalu diubah. Sebab harga ikan juga tak serta merta tetap. Kalau cuaca ekstrem dan lainnya, bisa juga harga ikan naik. Sehingga pemasangan harga itu bukan harga mati,” kata pedagang yang enngan disebutkan namanya tersebut.
Editor : Kholistiono
Murianews, Jepara - Imbauan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Rembang untuk memasang daftar harga menu di masing-masing warung yang berada di tempat wisata ditanggapi beragam oleh pedagang.
Marni, salah satu penjual ikan bakar di Kawasan Pantai Kartini misalnya. Menurutnya, dengan adanya pemasangan tarif menu makanan, bisa memberi kepercayaan kepada pengunjung."Ya,setidaknya bisa membuat kepercayaan para pengunjung," kata Marni.
Meski dirinya saat ini belum memasang daftar harga di warungnya, namun hal tersebut tak membuat pengaruh para konsumen. "Saya memang belum memasang itu. Sebab, rata-rata pengunjung dan langganan saya juga orang Jeprara sendiri, jadi sudah tahu," ungkapnya.
Dia melanjutkan, dengan mencuatnya berita mengenai mahalnya makanan di salah satu warung di lokasi wisata Pantai Bandengan, dirinya juga tak mau ambil pusing. Karena, hal tersebut tidak berpengaruh terhadap menurunnya omzet, apalagi kebanyakan pelanggannya dari Jepara sendiri.
Pada hari biasanya, katanya, dirinya bisa menghabiskan sekitar 20 hingga 25 kilogram setiap harinya. Untuk satu kilogram, biasa dihargai Rp 90 ribu hingga Rp 120 ribu. Sedangkan, untuk musim liburan, dirinya bisa menghabiskan 0,5 kuintal per hari.
Sementara itu, salah seorang pemilik warung di area wisata Pantai Bandengan mengatakan, jika pemasangan harga menu makanan itu sangat perlu. "Kalau untuk itu memang perlu, tapi pemasangan harga itu juga harus bisa selalu diubah. Sebab harga ikan juga tak serta merta tetap. Kalau cuaca ekstrem dan lainnya, bisa juga harga ikan naik. Sehingga pemasangan harga itu bukan harga mati,” kata pedagang yang enngan disebutkan namanya tersebut.
Editor : Kholistiono