Antisipasi Longsor, Pemdes Damarwulan Bakal Galakkan Penghijauan
Edy Sutriyono
Jumat, 27 Januari 2017 10:08:22
Kepala Desa Damarwulan Abdullah Salam mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya bakal menggalakkan kembali penghijauan di wilayahnya. Hal itu, sebagai langkah agar ke depan tidak terjadi lagi longsor di wilayahnya.
“Longsor ini sudah yang kedua kalinya di daerah kami. Yang pertama itu sekitar dua tahun lalu, dan yang kedua yakni pada Rabu kemarin. Kita berharap tak ada lagi longsor susulan yang terjadi,” ungkapnya.
Ia katakan, untuk upaya penghijauan nanti, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Jepara. Kemudian, pihaknya juga mengajak Pemdes Tempur, yang kemarin warganya terkena imbas dari tanah longsor, untuk bersama-sama menggalakkan penghijauan.
Ia menilai, terjadinya longsor tersebut lantaran hujan deras di wilayah Keling pada Rabu (25/1/2017). Sehingga dapat menggerakan tanah dan menyebabkan longsor. "Tanah ini memang campur dengan babatuan. Dan tanah ini juga agak sediikit mengandung pasir. Sehingga saat terkena guyuran hujan lebat, maka akan bisa bergerak dengan cepat dan longsor," ucapnya.TTerpisah, warga Damarwulan Suratmin (38) mengatakan, dengan adanya kondisi semacam ini, pihaknya beserta warga lainnya sempat berjaga-jaga sambil memantau kondisi longsoran. "Tadi malam saja kita beserta warga lainnya RT 9 RW 4 masih memantau kondisi. Kita keliling di area longsoran ini. Sebab tanah longsor ini memang sulit untuk diprediksi. Apakah itu akan berhenti, atau memang bisa terjadi longsor susulan. Sebab, kondisi tanah ini juga masih basah, dan bercampur element pasir. Sehingga itu butuh kewaspadaan," pungkasnya.
Editor : Kholistiono
Murianews,Jepara – Longsor yang terjadi di Desa Damarwulan RT 9 RW 4 Kecamatan Keling pada Rabu (25/1/2017) lalu, membuat pemerintah desa setempat melakukan tindakan antisipatif. Salah satunya yakni dengan melakukan penghijauan.
Kepala Desa Damarwulan Abdullah Salam mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya bakal menggalakkan kembali penghijauan di wilayahnya. Hal itu, sebagai langkah agar ke depan tidak terjadi lagi longsor di wilayahnya.
“Longsor ini sudah yang kedua kalinya di daerah kami. Yang pertama itu sekitar dua tahun lalu, dan yang kedua yakni pada Rabu kemarin. Kita berharap tak ada lagi longsor susulan yang terjadi,” ungkapnya.
Ia katakan, untuk upaya penghijauan nanti, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Jepara. Kemudian, pihaknya juga mengajak Pemdes Tempur, yang kemarin warganya terkena imbas dari tanah longsor, untuk bersama-sama menggalakkan penghijauan.
Ia menilai, terjadinya longsor tersebut lantaran hujan deras di wilayah Keling pada Rabu (25/1/2017). Sehingga dapat menggerakan tanah dan menyebabkan longsor. "Tanah ini memang campur dengan babatuan. Dan tanah ini juga agak sediikit mengandung pasir. Sehingga saat terkena guyuran hujan lebat, maka akan bisa bergerak dengan cepat dan longsor," ucapnya.T
Terpisah, warga Damarwulan Suratmin (38) mengatakan, dengan adanya kondisi semacam ini, pihaknya beserta warga lainnya sempat berjaga-jaga sambil memantau kondisi longsoran. "Tadi malam saja kita beserta warga lainnya RT 9 RW 4 masih memantau kondisi. Kita keliling di area longsoran ini. Sebab tanah longsor ini memang sulit untuk diprediksi. Apakah itu akan berhenti, atau memang bisa terjadi longsor susulan. Sebab, kondisi tanah ini juga masih basah, dan bercampur element pasir. Sehingga itu butuh kewaspadaan," pungkasnya.
Editor : Kholistiono