Warga Gedangan Jepara Berharap Luapan Air Sungai Borojamban Cepat Surut
Edy Sutriyono
Rabu, 8 Februari 2017 17:14:20
Salah seorang warga RT 1 RW 2 Desa Gedangan Sumitro berharap, saat ini ada puluhan rumah warga yang tergenang air. Dirinya berharap, air tersebut cepat surut dan masyarakat bisa melakukan aktivitas secara normal.
“Selain itu, kalau airnya tidak cepat surut, kami juga khawatir jika nantinya bisa menimbulkan bau. Karena, dengan meluapnya air ini, juga membawa sampah dari ruko Rajawali dan Pasar Welahan, sehingga bisa bau,” ungkapnya.
Dari pantauan MuriaNewsCom di lapangan, banjir yang menggenangi puluhan rumah di di RT 1 RW 2 dan RT 3 RW 1, saat ini sudah setinggi paha orang dewasa. Sehingga segala aktivitas warga setempat tersendat dengan kondisi banjir tersebut.
"Lha gimana lagi, hal seperti ini seolah sudah menjadi langganan tiap tahunnya. Bukan hanya karena pintu air di Sungai Borojamban bocor, tetapi, kalau hujan deras juga biasanya di sini banjir,” katanya.Salah satu siswa MI Gedangan Riska (7) mengatakan, dengan kondisi banjir seperti sekarang ini, dirinya terpaksa berangkat sekolah dengan jalan kaki dan sepatu juga harus dimasukkan ke tas atau plastik biar tidak basah. “Untuk celana, ya sedikit basah meski sudah dicincing,” pungkasnya.
Editor : Kholistiono
Murianews,Jepara – Dalam beberapa hari terakhir ini pemukiman warga di Desa Gedangan, Kecamatan Welahan, Jepara, tergenang air yang berasal dari luapan Sungai Borojamban yang pintu airnya rusak atau bocor.
Salah seorang warga RT 1 RW 2 Desa Gedangan Sumitro berharap, saat ini ada puluhan rumah warga yang tergenang air. Dirinya berharap, air tersebut cepat surut dan masyarakat bisa melakukan aktivitas secara normal.
“Selain itu, kalau airnya tidak cepat surut, kami juga khawatir jika nantinya bisa menimbulkan bau. Karena, dengan meluapnya air ini, juga membawa sampah dari ruko Rajawali dan Pasar Welahan, sehingga bisa bau,” ungkapnya.
Dari pantauan MuriaNewsCom di lapangan, banjir yang menggenangi puluhan rumah di di RT 1 RW 2 dan RT 3 RW 1, saat ini sudah setinggi paha orang dewasa. Sehingga segala aktivitas warga setempat tersendat dengan kondisi banjir tersebut.
"Lha gimana lagi, hal seperti ini seolah sudah menjadi langganan tiap tahunnya. Bukan hanya karena pintu air di Sungai Borojamban bocor, tetapi, kalau hujan deras juga biasanya di sini banjir,” katanya.
Salah satu siswa MI Gedangan Riska (7) mengatakan, dengan kondisi banjir seperti sekarang ini, dirinya terpaksa berangkat sekolah dengan jalan kaki dan sepatu juga harus dimasukkan ke tas atau plastik biar tidak basah. “Untuk celana, ya sedikit basah meski sudah dicincing,” pungkasnya.
Editor : Kholistiono
