Senin, 25 September 2023

Bahtsul Masail Diharapkan Bisa Menyentuh Aturan Bernegara

Edy Sutriyono
Senin, 1 Mei 2017 20:08:30
Rais Suriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masdar Farid Mas’udi saat memberikan sambutan pada acara bahtsul masaail di Ponpes Radudlatut Thalibin, Senin (1/5/2017).(MuriaNewsCom/Edy Sutriyono)
Murianews, Rembang - Rais Suriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masdar Farid Mas’udi menyarankan, pelaksanaan kegiatan bahtsul masail yang digelar PWNU Jawa Tengah di Ponpes Raudlatut Thalibin, Kelurahan Leteh, Rembang, Senin (1/5/2017), dapat menyentuh urusan peraturan perundangan atau peraturan daerah.

Menurutnya, bahtsul masail tak hanya terbatas membahas mengenai masalah ubudiyah (ibadah), muamalah (hubungan antarmanusia) saja. Melainkan juga harus bisa menyentuh ke persoalan qanuniyah (peraturan-peraturan bernegara).

"Bahtsul masail yang menyentuh urusan qanuniyah diperlukan untuk memberikan kontribusi terhadap penyelesaian persoalan bangsa. Selain itu juga, supaya peraturan yang dikritisi atau peraturan baru yang akan diundangkan nantinya, memiliki legitimasi tinggi," katanya.

Majelis bahstul masail tersebut, katanya, sangat strategis dan bisa mewarnai kehidupan bernegara. Di tiap wilayah atau kabupten ada banyak perda, sehingga harus dicermati, agar aturan tersebut benar-benar memihak rakyat. Bahtsul masail ini, bisa dilakukan untuk mengkritisi atau mengusulkan perda baru.

Sementara itu, Ketua Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) Najib Hasan dari Kudus mengatakan, bahtsul masail merupakan tradisi turun temurun di Nahdlatul Ulama, sekaligus sebagai wahana kaderisasi para pemikir di kalangan Nadhliyin.

Ia mengutarakan bahwa hasil dari bahtsul masail ini hanya bersifat rekomendasi. "Menurut mendiang Kiai Haji Sahal Mahduz, Rais Am PBNU, bahtsul masakl ini hanya bersifat rekomendasi saja. Sehingga tidak perlu ada pengawalan secara berlebihan terhadap hasil bahtsul masail ini," paparnya.

Menurutnya, bahtsul masail bisa digelar di berbagai tingkatan pengurus Nahdlatul Ulama. Menurutnya, tidak berarti bahtsul masail yang digelar oleh PBNU selalu lebih hebat, karena persoalan yang dibahas beragam dan tematik.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya sedang mengumpulkan dokumentasi hasil bahtsul masail di berbagai tingkatan. "Tujuannya tentu untuk mempublikasikannya dalam bentuk digital. Semangat dokumentasi ini adalah guna sosialisasi dan untuk menyebarkan Islam yang damai dan toleran,” pungkasnya.

Editor : Kholistiono

Komentar