Kamis, 20 November 2025


Seruan Mendagri itu menimbulkan kehebohan di sejumlah  daerah. Banyak warga yang khawatir bila belum mengubah KTP lama menjadi E-KTP akan menemukan kesulitan dalam proses kependudukan. Imbasnya, warga pun beramai-ramai membuat E-KTP dalam waktu bersamaan.

Seperti yang terjadi di Rembang. Warga yang melakukan perekaman data E-KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dindukcapil) Rembang, yang setiap harinya biasanya berkisar 250-300 orang, dalam tiga hari belakangan ini, meningkat seratus persen, yakni berkisar 500-600 orang per hari.

“Pada Kamis (01/09/2016) lalu, saya dari Jakarta untuk mengambil blanko E-KTP sebanyak 6 ribu lembar. Terhitung selama tiga hari, yakni Jumat, Sabtu dan Senin, blanko yang sudah terpakai sebanyak 2 ribuan. Ini artinya ada peningkatan setiap harinya,” ujar M. Daenuri, Kepala Dindukcapil Rembang, Selasa (06/09/2016).Menurutnya, peningkatan jumlah pemohon itu tak lepas dari pengumuman pemerintah pusat bahwa, perekaman data pembuatan E-KTP harus bisa selesai paling lambat akhir September mendatang."Meskipun pemerintah pusat tidak bisa memberikan blangko E-KTP sesuai dengan kebutuhan yang ada, namun nantinya di saat sisa 500 lembar, maka kita akan berangkat lagi ke Jakarta untuk mengambil blanko,” ungkapnya.Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar

Terpopuler