Rabu, 19 November 2025


Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dintanhut) Rembang Suratmin mengatakan, sebagian besar lahan pertanian di Rembang merupakan tadah hujan. Selain itu curah hujan terhitung masih rendah, sehingga dalam mengatasi hal tersebut perlu dibangun irigasi-irigasi.

"Untuk meningkatkan ketersediaan air bagi petani, tahun ini Dintanhut mengembangkan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT). Pengembangan dilakukan dengan target 1.700 hektare," ucapnya.

Sementara itu, untuk pembuatan dam parit, ada tujuh unit yang tersebar di Desa Menoro Kecamatan Sedan, Johogunung Kecamatan Pancur, Mlatirejo Kecamtan Bulu,Gedangan Kecamatan Rembang,Bogorame Kecamatan Sulang,Ngasinan dan Mojokerto Kecamatan Kragan. “Untuk embung, tahun ini ditarget empat unit. Kemudian pembangunan long storage 11 unit, pembuatan irigasi air tanah dangkal sebanyak 95 unit yang  tersebar di Sarang,Kragan dan Sluke,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, pihak dinas terkait sudah mendata jalur-jalur yang bakal dibangun. Selain itu, dirinya juga mengakui bahwa untuk meningkatkan produksi pertanian, butuh kerja keras. Apalagi kendala alam seperti curah hujan dan ketersediaan sumber air tak melimpah banyak."Untuk itu, pemkab terus mendorong, selain dari anggaran pemerintah, perusahaan melalui CSR juga dipacu untuk ikut berpartisipasi. Yang sudah pasti dibangun sebanyak dua embung hasil dari CSR Semen Indonesia. Yakni embung di daerah Tegaldowo Gunem dan  di Maguan Kaliori," ujarnya.Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar

Terpopuler