Jembatan Banyu Semurup Rahtawu Kudus Membahayakan
Faisol Hadi
Senin, 28 November 2016 14:30:13
Kades Rahtawu Sugiyono mengatakan, jembatan sudah rusak cukup parah. Beberapa titik sudah berlubang dan beberapa lokasi juga keropos. Bahkan ada juga struktur jembatan yang lapuk. "Sudah mengkhawatirkan jembatannya. Sudah rusak dan membutuhkan penanganan segera," katanya kepada MuriaNewsCom, Senin (28/11/2016).
Menurutnya, jembatan tersebut sudah berusia 40 tahun lebih. Selain itu, jembatan juga menjadi satu-satunya akses menuju lokasi rintisan desa wisata Rahtawu. Dijelaskan, kalau beberapa waktu yang lalu lubang yang berada di jembatan sempat ditutup dengan drum. Namun, malah tertabrak pengguna jalan yang melintas.
Oleh pihak desa, kemudian drum bekas tersebut diambil kembali "Kalau jatuh ke sungai malah bahaya. Soalnya ketinggian jembatan ini mencapai 15 meter, jadi membahayakan," ujarnya.Dia menambahkan, jembatan hanya menggunakan pilar besi dan dilapisi dengan kayu. Kemudian, kayu yang menutupi jembatan dilapisi dengan aspal. Namun kayu sudah lapuk. "Kami dan warga berharap mudah-mudahan dapat diperbaiki secepat mungkin. Agar jembatan kembali nyaman dan tidak memakan korban," imbuhnya.
Editor : Akrom Hazami
Murianews, Kudus - Jembatan Banyu Semurup, yang terdapat di Desa Rahtawu, Gebog, Kudus mengalami kondisi yang memprihatinkan. Hal itu karena permukaan jembatan sudah berlubang dan beberapa titik sudah membahayakan.
Kades Rahtawu Sugiyono mengatakan, jembatan sudah rusak cukup parah. Beberapa titik sudah berlubang dan beberapa lokasi juga keropos. Bahkan ada juga struktur jembatan yang lapuk. "Sudah mengkhawatirkan jembatannya. Sudah rusak dan membutuhkan penanganan segera," katanya kepada MuriaNewsCom, Senin (28/11/2016).
Menurutnya, jembatan tersebut sudah berusia 40 tahun lebih. Selain itu, jembatan juga menjadi satu-satunya akses menuju lokasi rintisan desa wisata Rahtawu. Dijelaskan, kalau beberapa waktu yang lalu lubang yang berada di jembatan sempat ditutup dengan drum. Namun, malah tertabrak pengguna jalan yang melintas.
Oleh pihak desa, kemudian drum bekas tersebut diambil kembali "Kalau jatuh ke sungai malah bahaya. Soalnya ketinggian jembatan ini mencapai 15 meter, jadi membahayakan," ujarnya.
Dia menambahkan, jembatan hanya menggunakan pilar besi dan dilapisi dengan kayu. Kemudian, kayu yang menutupi jembatan dilapisi dengan aspal. Namun kayu sudah lapuk. "Kami dan warga berharap mudah-mudahan dapat diperbaiki secepat mungkin. Agar jembatan kembali nyaman dan tidak memakan korban," imbuhnya.
Editor : Akrom Hazami