Ditinggal Salat, Bocah 2 Tahun Tewas Tenggelam di Saluran Air di Undaan Kudus
Faisol Hadi
Senin, 19 Desember 2016 14:30:45
Kapolsek Undaan Iptu Anwar mengatakan, kejadian berlangsung cukup cepat. Ibu balita, Musrifah meninggalkan anaknya untuk menjalankan salat Magrib. Namun setelah selesai salat, tiba-tiba anaknya sudah tidak ada di rumah.
"Ibunya mencari ke semua ruangan rumah, dikiranya anaknya masih dalam rumah saja. Namun ternyata di dalam tidak ada, kemudian dicari keluar dan ketemulah anaknya di sana dalam keadaan terapung," katanya kepada MuriaNewsCom, di lokasi, Senin (19/12/2016).
Menurutnya, saat kejadian tersebut, dalam rumah hanya ada dia dan anaknya saja. Sedangkan suaminya, Jumarto masih belum pulang, sehingga tak bisa menemani menjaga anak balitanya. Setelah mendapatkan anaknya terapung, kata dia, kemudian balita dilarikan ke Puskesmas Undaan untuk ditangani.
Namun nyawa balita sudah tidak tertolong karena di dalam paru-paru sudah dipenuhi air. "Sebenarnya air tidak dalam, namun karena itu masih balita jadi tidak bisa menguasai kondisi di sana. Sehingga sampai mengakibatkan meninggal. Ini murni kecelakaan," ujarnya.
Dia berharap warga waspada. Khususnya mereka yang mempunyai anak yang masih kecil. Sebab di Undaan banyak saluran air, atau sejenisnya.Sementara, Kades Undaan Lor, Kecamatan Undaan Edi Pranoto mengimbau kepada warganya agar senantiasa berhati-hati saat melakukan aktivitas. Penjagaan kepada anak juga harus ditingkatkan. "Masyarakat harus waspada, jangan membiarkan anaknya sendirian, terlebih anaknya masih balita yang butuh perhatian lebih," jelasnya.
Editor : Akrom Hazami
Murianews, Kudus - Seorang bocah usia dua tahun tewas terjebur di kubangan air, di Desa Undaan Lor gang IV, Kecamatan Undaan, Kudus, Minggu (18/12/2016) sore. Korban bernama Muhammad Aldino Adiansyah. Bocah nahas tersebut meninggal, sesaat setelah terjebur dalam saluran air yang berada di samping rumahnya.
Kapolsek Undaan Iptu Anwar mengatakan, kejadian berlangsung cukup cepat. Ibu balita, Musrifah meninggalkan anaknya untuk menjalankan salat Magrib. Namun setelah selesai salat, tiba-tiba anaknya sudah tidak ada di rumah.
"Ibunya mencari ke semua ruangan rumah, dikiranya anaknya masih dalam rumah saja. Namun ternyata di dalam tidak ada, kemudian dicari keluar dan ketemulah anaknya di sana dalam keadaan terapung," katanya kepada MuriaNewsCom, di lokasi, Senin (19/12/2016).
Menurutnya, saat kejadian tersebut, dalam rumah hanya ada dia dan anaknya saja. Sedangkan suaminya, Jumarto masih belum pulang, sehingga tak bisa menemani menjaga anak balitanya. Setelah mendapatkan anaknya terapung, kata dia, kemudian balita dilarikan ke Puskesmas Undaan untuk ditangani.
Namun nyawa balita sudah tidak tertolong karena di dalam paru-paru sudah dipenuhi air. "Sebenarnya air tidak dalam, namun karena itu masih balita jadi tidak bisa menguasai kondisi di sana. Sehingga sampai mengakibatkan meninggal. Ini murni kecelakaan," ujarnya.
Dia berharap warga waspada. Khususnya mereka yang mempunyai anak yang masih kecil. Sebab di Undaan banyak saluran air, atau sejenisnya.
Sementara, Kades Undaan Lor, Kecamatan Undaan Edi Pranoto mengimbau kepada warganya agar senantiasa berhati-hati saat melakukan aktivitas. Penjagaan kepada anak juga harus ditingkatkan. "Masyarakat harus waspada, jangan membiarkan anaknya sendirian, terlebih anaknya masih balita yang butuh perhatian lebih," jelasnya.
Editor : Akrom Hazami