Gara-gara Atap SDN 2 Golantepus Mejobo Ambruk, Siswa Akan Belajar di Gedung TPQ
Faisol Hadi
Senin, 19 Desember 2016 21:05:16
Kepala SDN 2 Golantepus, Kusno, mengatakan, sekolah khawatir jika sampai ada siswa yang tertimpa reruntuhan atap. Untuk itu, pihak sekolah meminjam gedung TPQ untuk proses pembelajaran.
"Sekarang liburan, namun nanti saat masuk, harus menggunakan ruang yang aman untuk para siswa. Jadi kami juga menggunakan TPQ Al Izzah, yang berada dekat SD untuk sebagian siswa," katanya kepada MuriaNewsCom, di lokasi kelas ambruk, Senin.
Menurut dia, jumlah total siswa sejumlah 288 orang. Semua siswa bakal dialihkan lokasi belajarnya. Seperti halnya di TPQ, yang akan digunakan untuk pembelajaran kelas V dan kelas VI.
Sementara untuk kelas I dan III, bakal menempati bangunan baru perpustakaan sekolah. Bangunan perpus masih kokoh karena baru dibangun beberapa tahun lalu oleh pihak pemerintah.
Sementara, untuk kelas II dan IV, menggunakan kelas I untuk kegiatan pembelajaran. Berbeda dengan kelas lainnya, untuk kelas I baru direnovasi pada 2015 lalu sehingga masih aman digunakan.Camat Mejobo, Harso Widodo berharap pembenahan dapat segera dilaksanakan. Mengingat kebutuhan sekolah yang penting, diharapkan pembangunan dapat dipercepat agar pembelajaran tidak terganggu."Mudah-mudahan dapat segera ditangani, jadi para siswa juga nyaman dalam proses pembelajarannya nanti," harapannya.
Editor : Akrom Hazami
Murianews, Kudus - Dua ruang kelas SDN 2 Golantepus, Kecamatan Mejobo, Kudus, yang ambruk, berakibat pihak sekolah mencari solusi. Di antaranya adalah memindahkan ruang belajar ke gedung Tempat Pendidikan Al-Quran (TPQ) yang terletak tak jauh dari sekolah.
Kepala SDN 2 Golantepus, Kusno, mengatakan, sekolah khawatir jika sampai ada siswa yang tertimpa reruntuhan atap. Untuk itu, pihak sekolah meminjam gedung TPQ untuk proses pembelajaran.
"Sekarang liburan, namun nanti saat masuk, harus menggunakan ruang yang aman untuk para siswa. Jadi kami juga menggunakan TPQ Al Izzah, yang berada dekat SD untuk sebagian siswa," katanya kepada MuriaNewsCom, di lokasi kelas ambruk, Senin.
Menurut dia, jumlah total siswa sejumlah 288 orang. Semua siswa bakal dialihkan lokasi belajarnya. Seperti halnya di TPQ, yang akan digunakan untuk pembelajaran kelas V dan kelas VI.
Sementara untuk kelas I dan III, bakal menempati bangunan baru perpustakaan sekolah. Bangunan perpus masih kokoh karena baru dibangun beberapa tahun lalu oleh pihak pemerintah.
Sementara, untuk kelas II dan IV, menggunakan kelas I untuk kegiatan pembelajaran. Berbeda dengan kelas lainnya, untuk kelas I baru direnovasi pada 2015 lalu sehingga masih aman digunakan.
Camat Mejobo, Harso Widodo berharap pembenahan dapat segera dilaksanakan. Mengingat kebutuhan sekolah yang penting, diharapkan pembangunan dapat dipercepat agar pembelajaran tidak terganggu.
"Mudah-mudahan dapat segera ditangani, jadi para siswa juga nyaman dalam proses pembelajarannya nanti," harapannya.
Editor : Akrom Hazami