Penjualan Elpiji Bright Gas di Kudus Terus Meningkat
Faisol Hadi
Sabtu, 31 Desember 2016 10:00:22
Communication and Relations Pertamina MOR IV, Didi Andrian Indra Kusuma mengatakan, pada awal distribusi, wilayah Kudus hanya mampu sebanyak 260 tabung per bulan. Namun saat ini, penyaluran elpiji nonsubsidi ini telah mencapai 1.500 tabung per bulan.
''Penyaluran bisa meningkat karena kesadaran masyarakat menggunakan elpiji nonsubsidi semakin meningkat. Harga yang terjangkau juga menjadi penyebab masyarakat menggunakannya,'' katanya kepada MuriaNewsCom.
Pihaknya juga menyiapkan program
trade in, masyarakat yang memiliki dua tabung elpiji 3 kilogram bisa menukar dengan elpiji tabung 5,5 kilogram dengan menambahkan biaya konversi Rp 38.000. Masyarakat juga dapat memperoleh elpiji tabung sedang ini di semua pangkalan elpiji yang berada di Kudus.
Menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir untuk memperoleh isu ulang elpiji ini karena tersedia di pangkalan.. Bahkan keberadaan elpiji di bawah 12 kilogram juga membuatnya praktis dan mudah untuk dibawa. "Masyarakat sudah mulai sadar, jika gas melon lebih mudah habis, namun ini lebih awet dengan jumlah isi tabung jauh lebih banyak tentunya," inbuhnya.
Sementara, Domestic Gas Region Manager IV, Pierre J Wauran menyampaikan,
Bright Gas yang diluncurkan pada April lalu banyak diminati karena lebih aman, yaitu dilengkapi katup ganda. Tabung tersebut juga dilengkapi segel resmi Pertamina yang dilengkapi dengan hologram
optical color switch sehingga tidak bisa dipalsukan. ''Masyarakat yang sadar dengan keamanan produk serta kualitas, akan lebih memilih elpiji 5,5 kilogram. Jadi keamanan juga ditingkatkan selain isi yang lebih banyak pula,'' ungkap dia.Saat ini sudah ada empat agen di Kudus yang semula hanya menyalurkan elpiji 12 kilogram, kini juga menyalurkan elpiji 5,5 kilogram. Ini karena respons masyarakat semakin bagus. "Artinya memang peminat masyarakat sudah meningkat untuk menggunakan. Permintaan juga lumayan banyak juga," jelasnya.
Editor : Akrom Hazami
Murianews, Kudus - Pengguna tabung gas elpiji jenis Bright Gas 5,5 kilogram (kg) semakin banyak. Dari awal mula peluncuran, pengguna di Kudus semakin meningkat. Bahkan Kudus termasuk kabupaten dengan penyerapan Bright Gas yang cukup tinggi.
Communication and Relations Pertamina MOR IV, Didi Andrian Indra Kusuma mengatakan, pada awal distribusi, wilayah Kudus hanya mampu sebanyak 260 tabung per bulan. Namun saat ini, penyaluran elpiji nonsubsidi ini telah mencapai 1.500 tabung per bulan.
''Penyaluran bisa meningkat karena kesadaran masyarakat menggunakan elpiji nonsubsidi semakin meningkat. Harga yang terjangkau juga menjadi penyebab masyarakat menggunakannya,'' katanya kepada MuriaNewsCom.
Pihaknya juga menyiapkan program trade in, masyarakat yang memiliki dua tabung elpiji 3 kilogram bisa menukar dengan elpiji tabung 5,5 kilogram dengan menambahkan biaya konversi Rp 38.000. Masyarakat juga dapat memperoleh elpiji tabung sedang ini di semua pangkalan elpiji yang berada di Kudus.
Menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir untuk memperoleh isu ulang elpiji ini karena tersedia di pangkalan.. Bahkan keberadaan elpiji di bawah 12 kilogram juga membuatnya praktis dan mudah untuk dibawa. "Masyarakat sudah mulai sadar, jika gas melon lebih mudah habis, namun ini lebih awet dengan jumlah isi tabung jauh lebih banyak tentunya," inbuhnya.
Sementara, Domestic Gas Region Manager IV, Pierre J Wauran menyampaikan, Bright Gas yang diluncurkan pada April lalu banyak diminati karena lebih aman, yaitu dilengkapi katup ganda. Tabung tersebut juga dilengkapi segel resmi Pertamina yang dilengkapi dengan hologram optical color switch sehingga tidak bisa dipalsukan. ''Masyarakat yang sadar dengan keamanan produk serta kualitas, akan lebih memilih elpiji 5,5 kilogram. Jadi keamanan juga ditingkatkan selain isi yang lebih banyak pula,'' ungkap dia.
Saat ini sudah ada empat agen di Kudus yang semula hanya menyalurkan elpiji 12 kilogram, kini juga menyalurkan elpiji 5,5 kilogram. Ini karena respons masyarakat semakin bagus. "Artinya memang peminat masyarakat sudah meningkat untuk menggunakan. Permintaan juga lumayan banyak juga," jelasnya.
Editor : Akrom Hazami