Rabu, 19 November 2025


"Ada dokter hewan yang memeriksanya, jadi aman untuk wilayah RPH. Pemeriksaan juga sangat detail tentang kesehatan hewan dan penyakit lainnya," katanya kepada MuriaNewsCom di Kudus, Sabtu (28/1/2017).

Menurutnya, sejauh ini kondisi hewan ternak di Kudus masih aman dari penyakit menular atau membahayakan. Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kualitas hewan atau daging ternak yang dijual di pasaran. Pemeriksaan yang dilakukan tak hanya dilakukan di RPH. Namun  juga dilakukan ke kalangan peternak di Kudus. Hal itu untuk menjamin keberadaan hewan ternak dan sembelihan di Kudus yang aman dari penyakit mematikan tersebut.

"Selama ini pasokan hewan ternak ke Kudus berasal dari daerah timur, seperti Pati dan Blora. Sedang indikasi atau dugaan adanya ternak terjangkit antraks berasal dari kawasan selatan- masuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)," ujarnya.

Dia menjelaskan, penyakit antraks disebabkan  Bacillus Anthracis yang dapat mengakibatkan kematian pada hewan ternak. Bahayanya,  Penyakit itu juga dapat menular ke manusia yang mengkonsumsi daging ternak yang terinfeksi antraks. Bahkan bisa menyebabkan kematian. Satu dari sekian tanda ternak terkena penyakit antraks adalah panas dan mati mendadak. Bahkan sebagian kematian ternak ditandai dengan keluarnya darah pada bagian tubuh hewan.Penyakit tersebut juga menyerang hewan pemakan rumput, seperti kambing, sapi, kerbau, kuda, dan sejenisnya. "Kalau ada gejala semacam itu dapat segera melaporkan kepada kami. Kami akan cek untuk proses pencegahan lebih lanjut," imbuh dia.Editor : Akrom Hazami 

Baca Juga

Komentar

Terpopuler