Desa Karangturi Kudus Terendam Air Akibat Bendung Wilalung Dibuka
Faisol Hadi
Selasa, 7 Februari 2017 12:00:44
Argo, petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) di Kecamatan Kaliwungu mengatakan, air menggenangi sawah milik warga sejak Selasa (7/2/2017) pukul 05.00 WIB. "Kalau puncaknya pagi tadi, sekitar jam 06.00 WIB. Informasi yang saya terima, air sampai setinggi sekitar 20 centimeter di jalanan menuju kampung. Namun kini sudah mulai surut airnya terlihat air yang mulai meresap di jalanan," katanya di lokasi.
Dikatakan, penyebab banjir di kawasan tersebut adalah dibukanya pintu air Bendung Wilalung kemarin. Akibatnya, air sampai meluber. Menurutnya, air di dukuh tersebut belum sempat masuki rumah milik warga. Hanya saja, air sudah menggenang di pertanian warga mencapai 32 hektare lahan tanaman padi. Padahal, sebagian tanaman padi sudah menguning dan siap untuk dipanen.
Dikatakan, kemungkinan padi untuk dapat dipanen masih tinggi karena air bening dan rendaman saja. Berbeda jika air yang datang bercampur lumpur maka padi sudah tak dapat diselamatkan lagi. Selain tanaman padi, juga ada tanaman tebu. Dikatakan, sebenarnya kawasan lain di Kaliwungu juga ada yang terdampak banjir, yaitu kawasan Desa Banget. Namun air masih dalam kategori aman Lantaran hanya menggenangi sawah dan di tanggul.
Editor : Akrom Hazami
Murianews, Kudus - Dibukanya pintu air Bendung Wilalung, Undaan ternyata berdampak di sejumlah tempat. Salah satunya di Dukuh Karangturi, Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu. Air menggenangi area jalan dan persawahan desa.
Argo, petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) di Kecamatan Kaliwungu mengatakan, air menggenangi sawah milik warga sejak Selasa (7/2/2017) pukul 05.00 WIB. "Kalau puncaknya pagi tadi, sekitar jam 06.00 WIB. Informasi yang saya terima, air sampai setinggi sekitar 20 centimeter di jalanan menuju kampung. Namun kini sudah mulai surut airnya terlihat air yang mulai meresap di jalanan," katanya di lokasi.
Dikatakan, penyebab banjir di kawasan tersebut adalah dibukanya pintu air Bendung Wilalung kemarin. Akibatnya, air sampai meluber. Menurutnya, air di dukuh tersebut belum sempat masuki rumah milik warga. Hanya saja, air sudah menggenang di pertanian warga mencapai 32 hektare lahan tanaman padi. Padahal, sebagian tanaman padi sudah menguning dan siap untuk dipanen.
Dikatakan, kemungkinan padi untuk dapat dipanen masih tinggi karena air bening dan rendaman saja. Berbeda jika air yang datang bercampur lumpur maka padi sudah tak dapat diselamatkan lagi. Selain tanaman padi, juga ada tanaman tebu. Dikatakan, sebenarnya kawasan lain di Kaliwungu juga ada yang terdampak banjir, yaitu kawasan Desa Banget. Namun air masih dalam kategori aman Lantaran hanya menggenangi sawah dan di tanggul.
Editor : Akrom Hazami