3 Rumah di Setrokalangan Kudus Terendam Banjir
Faisol Hadi
Selasa, 7 Februari 2017 14:00:37
Suyoto, Kaur Umum Desa Setrokalangan mengatakan rumah sudah mulai terendam air. Berdasarkan pantauanya, tiga rumah sudah kemasukan air di rumah yang dekat sungai. "Kalau melihat memang debitair makin tinggi. Bahkan air yang masuk rumah malahan sampai setinggi lima centimeteran di teras rumah," ungkap dia.
Jumlah warga sekitar 300 KK atau sekitar 1.200 warga. Warga menunggu instruksi petugas desa, untuk tetap bertahan di rumah, atau mengungsi.
Qosim (23) warga setempat mengungkapkan kalau banjir semakin meninggi sekitar 30 cm. "Kalau pagi tadi masih mendingan, sekarang malah meninggi karena gelontoran air makin banyak dan hujan juga tak kunjung reda, katanya di lokasi.
Meski air meninggi dan jalan desa sulit dilewati, tapi warga masih bisa menerjangnya. Sebab tanggul sungai masih Nampak. Warga tetap beraktivitas seperti biasanya. Tapi mereka tetap harus waspada mengingat debit air yang terus bertambah."Kalau dibilang khawatir ya, iya, tapi kami belum bertindak lantaran belum ada pemberitahuan dari desa untuk mengungsi, jadi masih bertahan dulu," ungkapnya.
Editor : Akrom Hazami
Murianews, Kudus - Banjir di wilayah Dukuh Karangturi, Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, semakin meninggi, Selasa (7/2/2917) siang. Tercatat, ada tiga unit rumah yang terendam banjir. Lainnya, rumah warga dalam keadaan siaga.
Suyoto, Kaur Umum Desa Setrokalangan mengatakan rumah sudah mulai terendam air. Berdasarkan pantauanya, tiga rumah sudah kemasukan air di rumah yang dekat sungai. "Kalau melihat memang debitair makin tinggi. Bahkan air yang masuk rumah malahan sampai setinggi lima centimeteran di teras rumah," ungkap dia.
Jumlah warga sekitar 300 KK atau sekitar 1.200 warga. Warga menunggu instruksi petugas desa, untuk tetap bertahan di rumah, atau mengungsi.
Qosim (23) warga setempat mengungkapkan kalau banjir semakin meninggi sekitar 30 cm. "Kalau pagi tadi masih mendingan, sekarang malah meninggi karena gelontoran air makin banyak dan hujan juga tak kunjung reda, katanya di lokasi.
Meski air meninggi dan jalan desa sulit dilewati, tapi warga masih bisa menerjangnya. Sebab tanggul sungai masih Nampak. Warga tetap beraktivitas seperti biasanya. Tapi mereka tetap harus waspada mengingat debit air yang terus bertambah.
"Kalau dibilang khawatir ya, iya, tapi kami belum bertindak lantaran belum ada pemberitahuan dari desa untuk mengungsi, jadi masih bertahan dulu," ungkapnya.
Editor : Akrom Hazami